Kamis (23/2) pagi yang cerah Ustadz Ahmad Jamil berdongeng di hadapan siswa KB TK Daqu Ketapang. Kali ini dongeng yang dibawakan tentang “Siraja Hutan”.
cerita yang dibawakan oleh Pimpinan Yayasan Pendidikan Daarul Qur’an tersebut tidak hanya membius para siswa. Tetapi juga dewan guru yang menyimak kisah tentang si Raja Hutan.
Beliau mengisahkan tentang si Raja Hutan yang awalnya meragukan bahwa tikus yang kecil bisa menolong dirinya saat berada dalam kesusahan. Bagi Singa tidak ada hewan di hutan yang pintar dan berani seperti dirinya.
Lalu suatu ketika singa terkena jebakan para pemburu. Ia tidak bisa melepaskan diri. Malam hingga menjelang pagi Si Raja Hutan pasrah dengan apa yang akan dihadapinya pada pagi hari esok. Ia tinggal menunggu ajal saja.
Namun saat ia tengah bersiap menemui hari akhirnya sang tikus datang. Tikus tersebut mengaku ingin membantunya. Singa sempat tidak percaya. Tetapi tikus terus menggigit tambang yang melilit tubuh singa besar tersebut. Hingga akhirnya tali putus terkena gigitan tikus.
Singa pun malu dengan sikapnya yang telah meragukan tikus kecil tersebut. Ia akhirnya berterima kasih dan mengajak tikus untuk meninggalkan tempat yang telah menjebaknya. Sejak saat itu Si Raja Hutan tidak lagi meragukan binatang-binatang lain.
“Jadi kita tidak boleh sombong” ujar ustadz Ahmad Jamil menyimpulkan dongeng si Raja Hutan tersebut.
“Selain itu kita juga tidak boleh meremehkan orang lain” tambahnya.
Menurutnya hanya Allah yang boleh sombong bukannya manusia. Maka Allah sangat murka kepada hambanya yang sombong.