Catatan Dari Ajang MHQN 8

0
28

Pada 1-3 November 2019, Daarul Qur’an kembali menyelenggarakan acara rutin tahunannya yaitu MHQN ke-8. Kali ini Daarul Qur’an Putri Cikarang yang menjadi tuan rumah. Persiapan demi persiapan di lakukan oleh panitia maupun santriwati demi kesuksesan acara ini. Walaupun sempat terjadi hujan deras setelah acara pembukaan  tidak menyurutkan semangat peserta dalam melaksanakan lomba MHQN.

Selain sebagajai ajang mengasung kemampuan para santri dalam ilmu Alquran, MHQN juga merupakan ajang untuk bersilaturahmi dengan seluruh keluarga besar Daarul Qur’an baik itu dari Lampung, Semarang, Tangerang, Jambi, Banyuwangi dan lain sebagainya. Ajang yang di lombakan dalam MHQN tahun ini adalah MHQ 30 Juz, Jazari, Mujawwad, MFQ, MTQ, dan masih banyak cabang perlombaan lainnya.

Para peserta yang berasal dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA, terlihat antusias mengikuti ajang ini. Keseruan MHQN juga bertambah dengan digelarnya “Daqu Competition” secara bersamaan.  Daqu Competition bertujuan untuk menjadi tempat bagi para santri untuk melatih sisi kreatif dan inovasi mereka.

Adapun ajang lomba yang diadakan dalam Daqu Competition adalah Lomba Cerdas Cermat, Karya Ilmiah, Penemuan inovatif. Karya ilmiah yaitu karya tulis santri dengan tema “Peranan Al-Qur’an dalam era millenial”. Penemuan inovatif yaitu santri menemukan sesuatu yang baru yang dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari salah satu contoh penemuan inovatif dari santri adalah “Smart Trash Been” yaitu tempat sampah pintar yang tanpa kita sentuh hanya dengan sensor tangan dapat terbuka otomatis dan “Pendeteksi Alat Rusak”.

Daqu Competition bertujuan untuk menjadi pembuktian bahwa santri tidak hanya menghafal Al-Qur’an dan mendalami ilmu Agama tetapi santri juga mampu menciptakan sesuatu yang baru yang berguna di kehidupan sehari-hari, santri juga mempunyai banyak karya yang karya tersebut dapat di sandingkan di dunia luar. Santri juga mempunyai wawasan yang luas tidak hanya dalam hal agama tetapi juga dalam hal pendidikan.

Ayahanda Yusuf Mansur mengatakan di penutupan MHQN “Jadi Santri itu harus sabar, sabar dalam apapun ga boleh ngeluh insyaallah akan menjadi orang yang sukses”. Di penghujung acara pada hari ke-3 seluruh juara disebutkan satu persatu sesuai cabang lomba masing-masing dan diberikan apresiasi. Dan yang mendapatkan juara umum  yaitu Daarul Qur’an Putra Tangerang mereka berhasil memboyong piala banyak karenea usahanya. Daqu Competition bertujuan untuk menjadi tempat ini menunjukkan bahwa santri tidak hanya menghafal Al-Qur’an dan mendalami ilmu Agama tetapi santri juga mampu menciptakan sesuatu yang baru yang berguna di kehidupan sehari-hari, santri juga mempunyai banyak karya yang karya tersebut dapat di sandingkan di dunia luar. Santri juga mempunyai wawasan yang luas tidak hanya dalam hal agama tetapi juga dalam hal pendidikan.

Ditulis oleh Tasya Yulita, santriwati kelas XI