Hikmah di Balik Pandemi Covid-19

0
27

Pandemi Covid-19 atau virus corona ini memang menimbulkan kerugian bagi masyarakat dunia. Kita bisa mellihatnya dari berbagai situs berita. Namun, tak selamanya pandemi ini memberikan efek negatif, loh. Aktivitas manusia yang berubah 180 derajat ternyata berdampak pada kelestarian lingkungan. Selain itu, dampak positif yang timbul saat wabah ini berlangsung juga terjadi di berbagai sektor. Berikut beberapa keuntungan yang ditimbulkan kala wabah Covid-19 terjadi.

  1. Polusi udara berkurang

Himbauan social distancing berefek pada menurunnya tingkat penggunaan kendaraan bermotor, khususnya di kota-kota besar. Bukan hanya di Indonesia, bahkan dunia. Para peneliti di New York mengatakan kepada BBC yang dikutip liputan6.com pada Minggu (29/3/2020), hasil awal riset mereka menunjukkan karbon monoksida, terutama dari mobil, telah berkurang hampir 50% dibandingkan dengan tahun lalu. Emisi gas rumah kaca planet ini juga telah turun tajam.

Para ilmuwan mengatakan bahwa pada Mei 2020, ketika emisi CO2 mencapai puncaknya berkat dekomposisi daun, level yang tercatat mungkin yang terendah sejak krisis keuangan lebih dari satu dekade lalu. “Saya berharap kita akan memiliki peningkatan terkecil pada Mei hingga Mei untuk memuncak CO2 yang kita miliki di belahan bumi utara sejak 2009, atau bahkan sebelumnya,” kata Prof Roisin Commane dari Columbia University. Tentu keuntungan ini bukan hanya dirasakan manusia, hewan dan tumbuhan juga semakin bebas menghirup udara segar.

  1. Orang lebih aware terhadap kesehatan

Pandemi Covid-19 memberikan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Salah satunya dengan sosialisasi cara mencuci tangan yang benar serta pola makan teratur untuk menghindari virus tersebut. Ketika kita dulu makan semaunya, kini corona memaksa kita meningkatkan imun tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan menjalankan pola hidup teratur. Bahkan bukan tidak mungkin kebiasaan ini akan terus berlanjut hingga pandemi mereda.

  1. Etika bersin dan batuk lebih diperhatikan

Selain efek kesehatan, corona juga memaksa kita lebih memperhatikan sekitar. Orang semakin sadar bahwa penyebaran penyakit itu nyata adanya. Corona memantik social sense kita terhadap orang lain dengan mencegah penularan penyakit lewat bersin, batuk, hingga asap rokok. Bahkan hal ini juga menyadarkan kekeliruan yang sering terjadi, termasuk menutup hidung saat batuk dan bersin dengan tangan kosong yang secara medis tidak sehat dan berisiko menularkan virus.

  1. Menekan pengeluaran yang tak perlu

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan sebuah pertemuan untuk bercerita atau sekedar menghilangkan penat. Namun adakalanya pertemuan itu menguras isi dompet. Bahkan melakukan pertemuan yang sebetulnya tidak penting-penting amat. Penerapan social distancing pada akhirnya membuat kita berhenti berhura-hura. Meskipun tidak sepenuhnya, namun kita semakin menghargai waktu yang ada dan lebih menggunakan untuk hal yang bermanfaat.

  1. Kesadaran menutup aurat bertambah

Disadari atau tidak, pandemi corona justru menyadarkan umat muslim pentingnya menutup aurat. Penyebaran virus lewat sentuhan menuntut kita menjulurkan pakaian agar tak langsung bersentuhan dengan kulit orang lain. Masker kain, bahan yang sama pada mayoritas hijab, nyatanya juga mampu menahan virus masuk ke tubuh. Dikutip dari situs cnnindonesia.com, ahli kesehatan masyarakat, Esperanza Cabral, menjelaskan masker kain dapat digunakan berulang kali asalkan selalu dicuci dengan sabun dan air setiap harinya.

  1. Lebih mengingat Allah

Tak ada yang mau terinfeksi virus corona. Semua orang berdo’a agar dirinya dijauhkan dari penyakit tersebut. Dari sini kita sadar, bahwa pertolongan Allah adalah kunci agar terhindar dari wabah ini. Sebagai seorang muslim, harusnya ini juga dijadikan muhasabah atau intropseksi semasa kita hidup di dunia. Seberapa seringkah kita mengingat Allah? Apakah kita layak meminta perlindungan ketika dalam kondisi normal lalai akan perintahnya? Astaghfirullahaladzim. Mari kita jadikan pandemi ini momen meningkatkn ketaqwaan pada Allah SWT.

  1. Mempererat persatuan dunia

Masyarakat dunia berbondong-bondong membuka dan memberikan donasi untuk membantu para ahli medis mengusir wabah ini. Selebritas dan tokoh masyarakat menyumbangkan hartanya, yang lain menjadi relawan untuk menyemprotkan desinfektan. Banyak kisah inspirasi yang lahir. Pandemi ini seakan membuat masyarakat dunia bersatu melawan musuh bersama. Jika diteruskan maka kedamaian dunia akan terus bergulir, Insya Allah.

 

Foto: melotronic.com (cover), islampos.com, tribunnews.com, kurio.com, liputan6.com