Syi’ar di Eropa Kala Covid-19 Mewabah

0
23

Dalam kurun 31 Desember 2019 hingga 5 April 2020, di seluruh dunia dilaporkan terjadi 1.174.652 kasus paparan Covid-19. Dari jumlah kejadian tersebut, yang berujung kematian di Eropa mencapai 64.400 kasus. Antara lain: Italia (15.362), Spanyol (11.744), Prancis (7.560), Inggris (4.313), Nederland (1.651), Jerman (1.342), Belgia (1.283), Swiss (666), Turki (501), Swedia (373), Portugis (266), Austria (186), Denmark (161), Rumania (141), Irlandia (137), Polandia (79), Yunani (68), Norwegia (50), Serbia (44), Hungaria (34), Luxemburg (31), Finlandia (25), Slovenia (22), Bosnia and Herzegovina (21), Albania (19), Bulgaria (17).

Salah satu upaya pencegahan penularan virus Corona (Covid-19) secara universal adalah menjaga kebersihan tangan dan muka. Misalnya dengan mencuci tangan memakai sabun atau zat disinfektan.

Jauh-jauh hari sebelumnya, Islam sudah mengajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kebersihan bahkan sebagian dari iman. Misalnya dengan wudhu untuk sholat wajib maupun sunah. Menjaga diri untuk tetap suci (punya wudhu) berarti mencegah dari perbuatan dan pergaulan yang salah. Dalam ilmu fiqih ajaran pertamanya adalah Thoharoh (bersuci).

Firman Allah SWT: ”Sungguh Allah mencintai orang yang taubat (bersih dari dosa) dan senang pada orang yang bersih (dari kotoran atau bakteri)” (Q.S. Al-Baqarah: 222).

Agama kita juga mengajarkan untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik (bergizi dan sesuai kondisi kesehatan), sebagaimana disebutkan misalnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 168: “Makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal dan baik…”

Ikhtiar lainnya untuk mencegah wabah adalah membudayakan berdoa, seperti doa pencegahan musibah: Allaahummainnii’auudzu bika minal baroshi wal junuuni wal judzaami wa min sayyi il asqoomi.

”Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta dan segala penyakit yang buruk atau mengerikan.” (HR Abu Dawud).

Last but not least, ketika jumlah kemiskinan membengkak akibat krisis ekonomi dan lockdown, Islam mengajarkan sedekah. Selain untuk toleransi sosial, juga demi mencegah wabah. Sebagaimana wasiat Nabi Muhammad SAW, “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah” (HR. Imam Baihaqi).

Ketika Eropa termehek-mehek menghadapi pandemik Covid-19, sebuah Masjid di Belanda mensyiarkan satu ayat Qur’an tentang betapa berharganya nyawa manusia.

Di sebuah halte di depan RS Meander, Amsterdam, Belanda (Daily Sabah, Minggu (5/4), pengelola Masjid Amersfoort Rahman, Amsterdam, yang diketuai Ramazan Yildiz, memasang sejumlah papan poster berisi ucapan terima kasih yang ditujukan tenaga medis. Foto-foto tersebut akhirnya viral.

Dalam poster tersebut tertulis:
Whoever saves a life, it is as if he had saved mankid entirely (Quran 5:32) Thank you healthcare workers.”

Yang artinya adalah: “Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”, (Al Maidah:32). Terima kasih tenaga medis.

Selain dalam versi Bahasa Inggris, ada juga poster dalam Bahasa Belanda. Ayat dan makna bahasanya pun sama.

Semoga syiar itu menggugah kesadaran spiritual masyarakat Belanda dan Eropa pada umumnya, untuk kembali kepada dienul fitrah, Al Islam.

Oleh; Hendy Irawan Saleh, Kepala Biro Kominfo Daarul Qur’an

Foto; pixabay.com