Merdeka Status atau Mental?

0
27

Tahun ini Bangsa Indonesia berumur 75 tahun. Dengan segala apa yang ada di Indonesia, alhamdulillah Allah memberikan kepada kita kemerdekaan, kemerdekaan yang statusnya diakui oleh seluruh negara di dunia.

HUT kemerdekaan Indonesia adalah asatu dari sekian banyak peristiwa bersejarah yang layak dirayakan, karena sejak 17 agustus 1945 kita menjadi bangsa yang merdeka dari segala bentuk penjajahan yang ada dimuka bumi.

Merdeka… Itulah kata yang selalu kita dengar setiap 17 agustus, sebuah kata yang mengandung banyak makna, sebuah kata yang beberapa negara “masih berjuang” demi kata tersebut.

Taiwan adalah salah satu negara yang sampai saat ini “belum merdeka”, meskipun mereka belum merdeka secara status tapi mental mereka sangat merdeka sekali, coba kita lihat bagaimana cara mereka menangani Covid 19, kasus kematian tidak lebih dari 10 orang, suatu pencapaian luar biasa bagi negara yang belum merdeka secara “status”

Geliat ekonomi, pendidikan, pariwisata, teknologi taiwan sungguh luar biasa sehingga menarik orang non taiwan untuk bekerja dan bermukim disana, termasuk Indonesia, banyak sekali TKI/TKW yang bekerja di negara ini.

Dari taiwan kita belajar bahwa “mental” itu penting, kalau mental kita pemenang seberapa kita jatuh, maka kita akan bangkit lagi dan lagi, tapi kalau mental kita pecundang seberapun kita dikasih “status” kemenangan kita akan tetap kalah, sudahkah kita merdeka secara mental?, silahkan dijawab dalam diri masing-masing

Terakhir yang penulis ingin sampaikan bagi adik-adik ku para penghafal Al-Qur’an, jika cita-cita kalian ingin menjadi hafizh, maka “mental” kalian harus hafizh, jika cita-cita kalian hanya ingin dapat “status hafizh”, maka habis ngafal 30 juz terus wisuda dah selesai misi kalian, kalau mental hafizh, maka kalian harus menjaga Al-Qur’an yang sudah kalian hafal sampai Allah memanggil kita….

Wallahu a’lam bish showab….

Oleh: Moh. Kholis F, M.Pd, Pengasuh Pesantren Daqu Babussa’adah Kayong Utara