Daqu Kenalkan “Qur’an Call” Dalam Konferensi Internasional Digitalisasi Pembelajaran Al-Qur’an

0
440

Rabithah ‘Alam al-Islamy menggelar Konferensi Digitalisasi Lembaga Al-Qur’an di Aula Markaz Liga Muslim Dunia, Mekkah, pada 31 Juli hingga 1 Agutus 2025. Konferensi ini digelar untuk sebagai wujud komitmen dalam menjaga dan menyebarkan dakwah Al-Qur’an. Konferensi ini mengundang perwakilan sejumlah negara termasuk Indonesia yang diwakili oleh KH. Ahmad Jamil, MA., Ph.D selaku pimpinan Daarul Qur’an.

Konferensi dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Syekh Dr. Mohammed Abdul Karim Al-Issa. Konferensi ini akan membahas tiga agenda utama terkait Digitalisasi Pembelajaran Al Qur’an. Pertama, koordinasi internasional pertama antar lembaga pembelajaran Al Qur’an berbasis teknologi, mencakup serangkaian presentasi paper dan diskusi ilmiah, rekomendasi dalam kerangka kolaborasi antar lembaga pembelajaran Qur’an dunia. Kedua, peluncuran portal digital global dan yang ketiga pembentukan forum internasional lembaga pembelajaran Al Qur’an berbasis teknologi digital internasional, sebagai wadah koordinasi dan representasi bagi seluruh platform pengajaran Al-Qur’an yang memanfaatkan media digital, demi menjaga standar mutu dan kesinambungan sanad. Agenda ini menjadi bukti komitmen Liga Dunia Islam dalam memajukan dakwah dan pendidikan Al-Qur’an secara global, dengan pendekatan modern dan terintegrasi.

Dalam sambutannya Syeikh Al-Issa menyambut baik pertemuan ini. Ia berharap dari pertemuan ini akan menghasilkan banyak rekomendasi terkait pembelajaran Qur’an di era digitalisasi saat ini.

“Saya merasa terhormat dengan pertemuan ini. Semoga ini diberkahi Allah sekaligus menjadi awal babak baru dalam dunia Pengajaran Al Qur’an, Robithoh ini dari kaum muslimin untuk kaum muslimin seluruh dunia” ujarnya.

Dalam kesempatan ini Ahmad Jamil didapuk memberikan sambutan pembuka mewakili semua peserta dari berbagai negara yang hadir. Ini merupakan sebuah penghargaan sekaligus pengakuan terhadap Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Dalam konferensi ini, Daarul Qur’an mengenalkan platform Qur’an Call sebagai media pembelajaran Al-Qur’an memanfaatkan teknologi digital. Platform belajar Al Qur’an yang didirikan sejak 2010 ini terbukti telah membantu puluhan ribu umat muslim yang mau belajar tahsin sekaligus mmenghafaldan tadabbur Al-Qur’an.

“Alhamdulillah platform ini telah banyak menghasilkan para penghafal Al-Qur’an, juga membantu mereka yang sudah berusia lanjut, mereka yang sibuk bekerja dan berbisnis, ibu-ibu rumah tangga dan para pelajar mengakses pembelajaran Al Qur’an dengan mudah, tidak ribet, fleksible dari mana saja kapan saja tinggal janjian, bahkan tersedia kelas sanadnya” ujar Ahmad Jamil.

Ahmad Jamil menambahkan forum ini merupakan forum yang sangat baik dan dibutuhkan oleh umat muslim terkait terobosan dakwah Qur’an di era digital. Ia berharap dari pertemuan ini akan menghasilkan banyak rekomendasi penting yang akan dibawa ke masing-masing negara peserta.

“Saat ini dunia terus berkembang dengan teknologi menjadi peran sentralnya. Juga banyak terobosan berupa aplikasi dan platform dakwah Qur’an yang dihasilkan insan kreatif. Semoga konferensi ini saling menguatkan sekaligus menghasilkan road map dalam dakwah Qur’an di era digitalisasi” ujarnya.

Selain Qur’an Call, Ahmad Jamil juga memperesentasikan beberapa terobosan Daarul Qur’an dalam syiarnya selain Pesantren Tahfizh, Sekolah Fullday dan Kampus, sejak 2017 mendirikan Markaz I’dad Mu’allimil Qur’an wal Ijazah Bissanad, Rumah Tahfizh dan Kampung Qur’an yang tersebar di seantero negeri, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk Guru Al Qur’an, Program “Tuli Mengaji” yang saat ini sedang dikembangkan oleh PPPA Daarul Qur’an dan lain sebagainya.