Kalau membaca dan khatam Qur’an satu atau dua kali dalam bulan Ramadhan mungkin itu hal biasa dan semua orang bisa melakukannya. Tapi kalau khatam Qur’an sampai 1000 kali dalam satu hari, baru luar biasa dan itulah yang jarang tapi buat seorang Dirut PLN Bapak Dahlan Iskan ternyata bisa dilakukan.
Untuk menyelesaikan hajat itu, PT PLN secara khusus mengundang 11 lembaga penghafal qur’an dari berbagai daerah yang jumlah pesertanya mencapai 1500 santri. Diantara 11 lembaga Selain Pesantren Tahfidz Darul Quran, lembaga lain yang turut berpartisipasi diantaranya, Pesantren Yatim dan Dhu”afa Baitul Qur’an Indonesia, Ponpes Darul Hikmah, Boarding School Al-qur’an Center Ummu Habibah Qur’an Center, Al Hikmah, Rumah Qur’an Al Fawaz, Markaz Qur’an, Zaid bin Tsabit Lazis PLN, Markaz Qur’an JDI PLN, dan Ma”had Utsman Bin Affan.
Kegiatan dipusat di Masjid Nurul Falah, PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang (Disjaya) jalan Ridwan Ridwan Rais No 1 Jakarta Pusat pada Hari Sabtu 6 Agustus 2011 bertepatan dengan 6 Ramadhan 1432 H dari mulai pukul 5.30 sampai dengan buka puasa bersama. Mengingat peserta yang sangat banyak, para santri pun dibagi dua tempat yakni di dalam Masjid dan di tenda-tenda luar Masjid.
Tepat pukul 5.30 acara khataman di buka langsung oleh Direktur Utama PLN Dahlan Iskan yang membaca langsung surat Alfatihah dan disambung surat Al Baqarah ayat 1-5. Tak ketinggalan istri Dahlan, Nafsiah melanjutkan pada ayat ke 6 hingga beberapa lembar lalu secara bersama-sama dibaca bersama para santri dan santriwati.
Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ustadz Yusuf Mansur mengirimkan 60 santri ke acara tersebut, dandibimbing oleh 2 orang Ustadz. Para santri yang hafalannya sudah cukup banyak saja yang dipilih oleh Ustadz Rosyid sebagai Kepala Pengasuhan mengingat mereka akan membawa nama baik lembaga. “Supaya ga malu-malu-in†begitu kata Ustadz Rosyid sebelum berangkat.
Ustadz Asep berujar, “Jumlah santri kita dibagi ke kelompok-kelompok. Satu kelompoknya ada 10 orang. Kebetulan rombongan kita mendapat nomer kelompok dari 76-81. Nah, setiap orang itu harus membaca 3 juz sebanyak 7 kali. Jadi total juz yang dibaca tiap santri adalah 21 juz.â€
Jimmy Pranata, santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an dari Palembang termasuk santri yang ikut dalam acara tersebut. Santri yang sudah hafal 11 Juz ini mendapat jatah bacaan juz 7, 12 dan 22. “Saya senang karena banyak ketemu teman-temen baru, Ustadz. Lumayan cape juga sih, karena harus khatam 21 juz dalam kondisi puasa tapi saya senang kho.†Katanya.
Abdul Mukron, Santri Daarul Qur’an yang bacaannya direkam oleh Metro TV punya kesan berbeda. Ada perasaan bangga karena bisa ikut dalam acara tersebut. Ada juga Egi Ghilman yang juga diwawancarai oleh Metro TV menceritakan pengalamannya menghafal. Santri yang mengkhatamkan hafalan Qur’annya selama satu setengah tahun ini berkata, “Menghafal Qur’an itu mudah karena banyak ayat-ayat yang sama. Tapi susahnya disaat harus menghafal ayat-ayat pendek ataupun yang
terlalu panjang.â€
Para pendamping dan panitia khataman memang tak mengharuskan para santri berjejer duduk di masjid. Mengingat rata-rata usia santri masih sangat belia antara 12 – 15 tahun mereka bisa duduk dimana saja asalkan tetap dengan bacaan al-Qurannya, seperti yang dilakukan Fauzan dan teman-temannya itu. Bahkan, jika sudah pegal karena terlalu lama duduk, tak jarang diantara mereka sambil berdiri atau jalan tapi tetap dengan al-Quran di tangan.
Untuk memudahkan, panitian khataman membagi 1.500 santri itu dalam 150 kelompok yang diselesaikan dalam 3 tahap. Pada pukul 06.00-12.00 adalah khataman tahap I dengan durasi 6 jam 4 kali khatam dikalikan 150 kelompok. Khataman tahap II pada pukul 12.30-15.10 dengan 3 waktu jam 2 kali khatam dikalikan 150 kelompok. Dan terakhir pukul 15.30-17.15 khataman tahap III yakni 90 menit 1 kali khatam dikalikan 150 kelompok, jadi total seluruh santri dapat mengkhatamkan 1000 kali dalam satu hari. Acarapun ditutup tepat bedug azan Magrib berkumandang, dan seluruh peserta dan paniitia buka puasa bersama. (sukman/sayuda)
Â