Dia kembali di bulan suci. Selamat Jalan Mas Sule

0
30

Namun betapapun kencang lari IT, tak pernah mungkin mengelakkan takdir kehidupan. Innalillahi wainna ilaihi rooji’uun, Senin, 6 Agustus pukul 03.00, sosok di balik IT Daarul Qur’an yang bernama Rachmat Sulaeman bin H. Misbah meninggal dunia. Mas Sule, sapaan akrab almarhum, dilahirkan di Jakarta pada 1 Januari 1973.

Beliau meninggalkan istri dan 2 putra yang masih berusia TK. Usai subuh di hari itu, segenap pimpinan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an yang dipimpin langsung oleh Ustadz Yusuf Mansur, segera merapat ke rumah duka di Perum Duta Bintaro F23/6.

Turut hadir Ketua Yayasan Daarul Qur’an Indonesia Ustadz Ahmad Jameel, Direktur Eksekutif PPPA DaQu Ust. Tarmizi Ashidiq, GM Pendidikan Abdoel Rochimi, Kepala Pesantren Sholehuddin dan Jaya Rukmana, para guru, kepala sekolah beserta seluruh jajaran security, untuk menyampaikan belasungkawanya.

“Selama hidup, terutama di Daarul Qur’an, apakah Mas Rachmat Sulaeman pernah menyakiti hati teman-teman semua?’’ tanya wakil keluarga almarhum dalam sambutan sebelum shalat jenazah. “Tidak pernah,” jawab jamaah takziah serentak.

Mewakili rekan-rekannya, seorang pegawai Daarul Qur’an bersaksi, ‘’Semasa hidupnya, Mas Sule sangat rendah hati, suka membantu orang, dan semangat dalam bekerja.” Atas nama Keluarga Besar Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, Ustadz Abdoel Rochimi dalam sambutannya mengatakan bahwa Daarul Qur’an merasa sangat kehilangan atas meninggalnya ahli IT tersebut.

Beliau juga membesarkan hati ahli waris dan keluarga almarhum, bahwa kepergian Mas Sule adalah kematian yang indah, karena beliau meninggal di bulan penuh berkah, Bulan Suci Ramadhan.

“Semoga amal baiknya diterima Allah SWT, diampuni dosa-dosanya, dan semoga kuburnya diterangi Al Qur’an,’’ kata Ustadz Rochimi diaminkan jamaah. Mereka lalu mensholatkan jenazah, dan mengantarnya ke kubur. Acara pemakaman berakhir tepat jelang waktu dhuhur. (UR)(BW)