Â
“Tinggal di sini itu enak, bisa disiplin tahajud dan menjadi kebiasaan,†kata Najmu. Najmu mengungkapkan, setiap pukul tiga pagi, petugas piket malam akan membangunkan para santri untuk melakukan salat tahajud. Sayang, membiasakan diri bangun pukul tiga pagi memang bukan hal yang mudah, khususnya bagi para santri baru.
Untuk mengatasi kendala itu, para petugas piket bisanya akan memercikkan air ke wajah santri yang sulit dibangunkan. Salat tahajud, bisa dibilang aktifitas wajib bagi para santri di Pondok Pesantren Tahfiz Darul Quran.
“Ada saja santri yang sulit dibangunkan untuk salat tahajud. Disiram air sampai empat kali masih juga enggak bangun. Bahkan ada juga yang pindah tidur ke WC sambil membawa kasur lipatnya,†kata Vicky sambil tertawa.
Setelah tiga bulan tinggal di pondok, Vicky dan Najmu merasa kewajiban salat tahajud sekarang tidak lagi menjadi beban. Alhasil, kabur dari pondok pesantren pun tidak pernah terlintas dalam fikiran keduanya.
“Disini juga dibiasakan puasa Senin – Kamis. Biasanya sahur dulu, lalu tahajud jam 4.30,†kata Vicky. Menurut Najmu, salat tahajud dikerjakan para santri di masjid dan sering dikerjakan secara berjamaah. Usai melakukan tahajud, biasanya ada santri yang melanjutkan tidurnya, tetapi tidak sedikit pula yang mengisi waktu jelang subuh dengan membaca quran.
“Kalau habis tahajud, aku enggak bisa tidur lagi, jadi aku suka muroja’ah,†kata Najmu Najmu dan Vicky bertekad menghatamkan hafalan Quran hingga 30 juz agar bisa menghadiahi mahkota emas untuk kedua orang tuanya di surga nanti.(suci)
Â