Alhamdulillah, Pramuka Daqu di Korsel Baik-Baik Saja

0
296

Hari ke 6 Jambore Dunia Korea Selatan terasa sangat panas. Suhu di Saemangeum, yang terletak di dekat kota Buan di garis pantai barat Korsel mencapai 38 derajat Celsius.

Namun, cuaca panas bukan halangan untuk 92 satri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an serta 8 ustadz pembimbing untuk bersenang-senang di Jambore dunia ke 25 ini.

Persiapan yang matang disertai menjaga kondisi fisik agar tetap prima membuat kegiatan ini jadi menyenangkan.

Selain itu, panitia sigap menyuplai peserta dengan makanan bergizi tinggi, payung, air mineral di setiap jalan dan titik, topi, semprotan anti nyamuk, cooling towel, sunscreen dll.

Kesehatan para santri Daqu juga terjaga dan terpantau dengan baik berkat kehadiran dokter dan perawat khusus kontingen Indonesia.

“Alhamdulillah kita terbiasa dengan cuaca seperti ini di Indonesia,” kata Muhammad Fargany, salah satu santri kontingen Jambore dunia. Ia saat ini duduk di kelas 10 Pesantren Daqu Tangerang.

Kondisi panas di Korea Selatan sebelumnya membuat tiga negara memutuskan mundur, yakni Inggris, Amerika, dan Singapura.

Namun kontingen Indonesia masih bertahan. Hal tersebut juga berdasarkan kesepakatan kolektif dari seluruh peserta jambore.

Di hari keenam ini, para santri Pesantren Daqu melakukan kegiatan seru dalam cultural exchange day, yakni kegiatan saling tukar budaya antar kontingen Jambore.

Di kegiatan ini, kontingen Pesantren Daqu menyajikan cemilan dan makanan Indonesia, mengajarkan budaya, bahasa dan mengenalkan batik Indonesia.

Jambore Dunia atau World Scout Jambore ke 25 Korea Selatan ini dilakasanakan pada 1 sampai 12 Agustus 2023 mendatang.

Korea Selatan menjadi tuan rumah yang kedua kalinya setelah sebelumnya di tahun 1991 juga sukses menggelar kegiatan tersebut.

World Scout Jambore ke 25 sekaligus menandai peringatan 100 tahun Asosiasi Pramuka Korea Selatan.