Allah, Anak Kucing, Yusuf Mansur Oleh Maulana

0
289

frwefSeekor anak kucing di pundak ustadz Yusuf Mansur, mengeong nyaring, menggema melalui mikrofon. Gerangan, baru saja seekor anak kucing itu diselamatkan panitia tabligh akbar setelah terjebak lebih dari sejam di dalam laci mimbar khutbah.

 

Rupanya, suaranya telah mengusik hati ustadz saat menyampaikan tausyiah dan memutuskannya berhenti sejenak. Beliau lalu menaiki tangga, menuju mimbar khutbah masjid UIN SUKA Yogyakarta itu. Terdengarlah makin jelas suara anak kucing yang dikiranya baru saja lahir.

 

Panitia bercampur tangan, para jamaah berkirim do’a. Basmallah dan shalawat mengiringi proses animal rescue selama 3 menit yang mengharukan. Seekor anak kucing umur sebulan kira-kira, warnanya persis biji asam yang masak, kini ada di pelukan ustadz. Takbir menyambut ngeongan anak kucing itu, penuh syukur.

 

“Ini pertunjukan Allah lho.. ini bukan peristiwa biasa ini… ini pertunjukan.. Allah. Supaya apa? Supaya iman kita naik. Belum tentu ini kucing beneran. Bisa jadi ini kucing jadi-jadian. Hanya untuk menguji kita, peduli tidak?”

 

Begitu ucap ustadz khas dengan logat betawinya. Terdengar ringan, tapi mengena. Ahh… berapa banyak dari kita peduli akan hal-hal kecil demikian. Jangankan seekor kucing, seseorang pun mungkin terabaikan. Bisa jadi bukan orang asing, tapi tetangga kita, teman kita,  atau bahkan saudara kita sendiri.

 

Ini pertunjukan Allah. Bukan sekedar pertunjukan untuk diabaikan, atau hanya dinikmati lalu lupa. Kandas dari ingatan, kering dari nurani. Bukan. Ini adalah pelajaran bagi siapa yang beriman, akankah kemudian mampu mengejawantah pertunjukan ini dalam kehidupan keseharian? Atau hanya berhenti sejenak di gendang telinga, lalu lepas tanpa kendali, berhembus hilang bersama udara?

 

“Nyarinya pake bismillah dan shalawat. Dengan shalawat itu wasi’, dengan wasi’ jadi ‘alim, jadi tahu.”, terang ustadz tepat setelah kucing berhasil diselamatkan juga setelah QS. Al-baqarah: 115 selesai dibacakan.

 

“….. sesungguhnya Allah Maha Luas, Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 115)

 

Innallaha waasi’un ‘aliim… Ini pertunjukan Allah. Bagi yang beriman, Allah Maha luas pertolongannya. Sesempit apapun keadaan seorang hamba, Allah akan melapangkannya, memberinya pertolongan dari arah yang tak disangka-sangka. Tak ubahnya dengan apa yang kita lihat pada anak kucing itu.

 

Sedekah adalah salah satu cara untuk membuka pintu keluasan Allah (wasi’). Dengan sedekah pula, akan Allah bukakan pengetahuan baru (‘aliim) yang sering kita sebut dengan kompetensi. Tidak ada yang tidak mungkin bagiNya. Dengan bersedekah, Allah janjikan kelapangan. Allah janjikan pula tambahan kompetensi, kematangan berpikir, juga keluasan jalan menggapai rizki. Insya allah.