Allah Muliakan Para Penghafal Al-Qur’an

0
37

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu lalu memperbagus rupamu, dan kepada-Nya tempat kembali”.  (At-Tagabun: 3)

Lantunan Surat Al-Fatihah terdengar dari speaker sebuah handphone. Tak terlihat seperti handphone masa kini dengan layar sentuh, tombol-tombolnya menunjukkan handphone tersebut ngetren di awal tahun 2000-an. Tombol-tombol itu sangat berguna bagi Irfan, terutama untuk menghafal Al-Qur’an. Salah satu asatidz Daarul Qur’an tersebut dengan izin Allah memiliki kekurangan dalam penglihatannya.

Awalnya, tak ada yang aneh dalam diri Irfan. Sejak kecil ia hobi bermain sepak bola layaknya anak-anak seusianya. Takdir Allah berkata lain. Menginjak kelas 4 SD ia sakit. Kelihaiannya memainkan si kulit bundar harus tertunda. Lama-kelamaan salah satu matanya tidak berfungsi hingga akhirnya merenggut seluruh penglihatannya.

Namun, Allah SWT adalah Al-‘Adlu, yang Maha Adil. Di balik kekurangan seseorang pasti ada kelebihan yang menonjol. Sejak 2015 ia masuk Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an sebagai seorang santri. 2 tahun waktu yang dibutuhkan Irfan untuk menghafal seluruh isi Al-Qur’an. Kini, sosok asal Sukabumi itu sudah menjadi guru tahfizh.

Sebelum masuk ke Daarul Qur’an ia mengaku belum pernah punya pengalaman dalam menghafalkan Al-Qur’an. Setelah sekian lama akhirnya ia menemukan metode menghafal Al-Qur’an yang pas yang ia gunakan hingga saat ini. Bermodalkan sebuah handphone, ia menghafal Al-Qur’an lewat lantunan murrotal. Murottal dalam handphonenya sudah dibuat per halaman. “Alhamdulillah, pake HP bisa menghasilkan 1 halaman sampe 2 halaman setiap hari”, ujar asatidz berusia 21 tahun itu.

Suara murottal tersebut terkadang terdengar kurang jelas di telinga Irfan. Ia mengaku sering keliru dalam pengucapan huruf Al-Qur’an. “Kadang-kadang Tha dibaca Ta”. Namun, semangatnya menghafal Al-Qur’an menutup segala kesulitan yang ia rasakan. “Alhamdulillah dikasih kemudahan untuk cepet ngafalnya”. Maka benar lah firman Allah SWT bahwa Al-Qur’an itu mudah dipelajari. Tak mengenal usia maupun kondisi sesorang.

Allah SWT juga berjanji menaikkan derajat hambanya yang menghafal Al-Qur’an. “Sebelum menghafal Al-Qur’an saya sering diejek orang tapi setelah saya menghafalkan Al-Qur’an ternyata Allah membalikkan semuanya”, tukas Irfan.