Lulusan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an kembali mencetak prestasi. Tak tangung-tanggung, salah satu alumni Daarul Qur’an berhasil menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Malaysia Periode 2019-2020. Namanya Abdis. Ia mengkomandoi 10 ribuan mahasiswa Indonesia di 40 kampus di seluruh penjuru Malaysia. Mari kita kita kenali salah satu jebolan Angkatan 5 Daarul Qur’an ini.
Anak dari Budi Santoso dan Mayernis ini bernama lengkap Abdis Salam. Ia mendapat kesempatan melanjutkan studi di Universitas Utara Malaysia (UUM) jurusan International Business Management konsentrasi Entrepreneurship pada September 2017. Awalnya, ia sempat melakukan pendaftaran di salah satu kampus ternama di Malaysia yakni International Islamic University Malaysia untuk mengambil jurusan Islamic Finance. Tapi takdir berkata lain. Akhirnya ia memilih UUM sebagai pelabuhan selanjutnya. Bahasa Inggris yang digunakan sebagai bahasa pengantar membuat Abdis semakin termotivasi.
Semenjak nyantri, Abdis aktif di Organisasi Santri Daarul Qur’an (OSDAQU). Pengalamannya berorganisasi kembali mendorongnya terjun dalam organisasi PPI Malaysia. Ia mendedikasikan dirinya utuk membantu para mahasiswa Indonesia yang ada di Malaysia. Tentunya ia juga berharap mampu membantu masyarakat Indonesia.
Tahun pertamanya di PPI (2017-2018) Abdis menjabat sebagai anggota Departemen Pengembangan Sumber Daya dan Organisasi. Satu tahun kemudian ia terpilih menjadi Wakil Ketua PPI. Abdis bersama timnya membuat program “Padamu Negeri Kami Mengabdi”. Program tersebut untuk membantu masyarakat Indonesia atau pekerja di wilayah utara Malaysia. Berkat kesuksesannya, program kerja itu terpilih sebagai program kerja terinspiratif bidang sosial kemasyarakatan di PPI Malaysia awards. Selain itu, Abdis juga pernah berpartisipasi dalam kepanitiaan Simposium PPI Dunia di Johor Baru sebagai anggota divisi sponsorship.
Pria kelahiran negeri minang, 20 Mei 1998, ini mengakui bahwa OSDAQU menjadi resep rahasia para alumni Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an bisa unjuk gigi di depan umum tanpa minder ataupun takut. Tentu bukan hal mudah bagi orang-orang yang belum terbiasa. Abdis juga menyadari dengan berorganisasi ia mampu meningkatkan kemampuan leadershipnya.
Di OSDAQU Abdis menjadi bagian Tata Usaha yang bertugas membantu aktifitas bisnis santri Daarul Qur’an. Hingga akhirnya ia dipindah tugaskan menjadi bagian yang konon sangat disegani para santri untuk mengatur dan menjaga kedisiplinan.
Abdis berpesan pada adik-adik yang ingin melanjutkan studinya untuk terus memberikan gagasan serta usaha dalam rangka membantu sesama. Insya allah Allah SWT juga akan membantu kita di setiap sendi kehidupan.
Oleh: Naufal Khair, Kontributor Malaysia