Asatidz Daqu Ikuti Dauroh Urgensi Sanad bersama Syaikh Zaid Qoid, Ulama Pendiri 50 Lembaga Al-Qur’an Dunia

0
276

Para asatidz Pesantren Daqu Tangerang kembali mengembangkan diri. Kali ini, sosok ulama kaliber dunia menjadi pemateri dalam dauroh yang para asatidz ikuti bertajuk Urgensi Ijazah Sanad Al-Qur’an.

Dauroh digelar di Gedung Ad-Duha lantai 6, kompleks Pesantren Daqu Tangerang, Kamis (11/5/2023). Insya Allah, Dauroh akan dilaksanakan selama 3 hari ke depan.

Pemateri Dauroh ialah Syeikh Zaid Qoid Muhammad Ismail, ulama asal Yaman yang kini menetap di salah satu negara Eropa yang dikenal sebagai salah satu pemilik sistem pendidikan terbaik di dunia, Finlandia.

Syaikh Zaid, panggilan beliau, merupakan mudir yayasan Al-Qur’an di Finlandia. Beliau juga pendiri lembaga Al-Qur’an dunia yang berpusat di Jeddah, Arab Saudi. Sekarang, lebih dari 50 lembaga Al-Qur’an telah beliau dirikan di seluruh dunia.

Dalam pembukaan dauroh hari ini, hadir pula Pimpinan Daqu Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil.

Beliau didampingi mudir Markaz I’daad Mu’allimin Al-Qur’anul Karim Daarul Qur’an, Prof. Dr. Zaid Ali Al Ghaili, bersama masyaikh lainnya.

Usai sambutan motivasi dari Kyai Jamil, Dr. Zaid giliran memotivasi para asatidz.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa ini merupakan momen yang harus disyukuri. Karena selain mendapat ilmu dari ulama dunia, para astidz juga mendapat kenikmatan belajar Al-Qur’an yang tidak bisa dirasakan semua orang.

“Kita datang ke sini karena Allah SWT. Sebagai rasa syukur karena kenikmatan belajar Qur’an dan bertemu syeikh serta menambah semangat kita bekerja,” ujar Dr. Zaid.

Syaikh Zaid Qoid selanjutnya mulai memberikan dauroh. Dalam materinya, beliau menyampaikan bahwa salah satu alasan umat muslim saat ini masih tertinggal adalah karena masih banyak yang belum bisa membaca Al-Qur’an, terlebih memahaminya.

Hal tersebut yang juga mendasari Syaikh Zaid ingin berkeliling dunia. Meski awalnya tidak diizinkan orang tuanya, niat Syaikh Zaid sudah bulat hingga akhirnya kini menemukan jawaban atas alasan tersebut.

“Ini tugas kita bersama untuk menyadarkan umat muslim pentingnya membaca dan memahami Al-Qur’an,” jelas Syaikh Zaid.

Ia lalu berkisah pengalamannya saat mengajar di Finlandia. Dirinya singgah di negara tersebut pada tahun 2008.

Hanya ada kelompkok-kelompok muslim minoritas di negara tersebut. Jumlah muslim saat itu pun masih berkisar 7000 orang yang didominasi perempuan.

Atas inisiasi beliau pula, kelompok umat muslim di Finlandia bersatu. Kini, jumlah muslim di sana berkisar 100 ribu jiwa.

Meski baru tahun ini Syaikh Zaid mendapat izin mendirikan masjid, namun hal tersebut ia syukuri sekaligus menunjukkan kekuatan muslim jika bersatu.

Berkaitan dengan tema dauroh, Urgensi Sanad Al-Qur’an, Syaikh Zaid menjelaskan, hal pertama yang diperlukan memang menyadarkan umat pentingnya membaca Al-Qur’an.

Selanjutnya, ketika itu sudah tumbuh, keinginan menghafal Al-Qur’an pun akan selaras timbul.

Sanad sendiri, kata beliau, merupakan bentuk hasil kita belajar Al-Qur’an dengan serius, bukan hanya selembaran kertas.

Karena hal tersebut juga menjadi bukti pertanggungjawaban pemegang sanad Al-Qur’an yang bacaannya sampai ke Rasulullah SAW.

“Belajar Al-Qur’an hingga mendapat sanad memang membutuhkan waktu yang lama. Kita umat muslim tidak ada ‘harganya’ tanpa Al-Qur’an. Maka belajar Al-Qur’an harus sabar,” jelas Syaikh Zaid.

Selain dauroh di Pesantren Daqu, Syaikh Zaid bersama KH Ahmad Jamil rencananya akan menjadi salah satu pengisi acara Multaqo Imam se-Kota Tangerang yang digelar di Masjid Raya Al-Azhom, Kota Tangerang, pada Jumat (12/5/2023) besok.