Bangsa Ini

0
29

Apa yang dimiliki negeri ini? Masih tersisakah? Hutan mana yang masih dimiliki oleh negara, yang mana negara itu adalah rakyat?! Negara itu siapa?

Tambang batubara, emas, uranium, gas, dan kekayaan-kekayaan bumi tanah air, siapa yang memiliki? Sementara rakyat masih harus bayar pajak tinggi atas tanah…

Kalau penduduk negeri ini shubuhan pada ga di masjid, ga ada yang menyambut Allah di tengah malam, maka anak-anak kita akan menjadi budak-budak hina…

Sekarang kita ayah ibunya anak-anak kita, sudah jadi budak… Cuma ga sadar aja udah jadi budak… Budak di negeri yang katanya, kaya raya. Katanya..

Dengarlah kisah seorang guru… Pernah kuinjakkan kakiku, di tambang nan besar… Begitu katanya… Kulihat 17 rb sodaraku kerja di sana…

Tambang itu, punya asing… Dan 17 rb orang itu kerja di perusahaan yang kubertanya juga, punya siapa..? Lalu kemana penduduk aslinya…?

Duluuuu… Pernah kudengar kalimat, Indonesia jangan sampe menjadi aborigin di tanah air sendiri. Sekarang… Sudah terjadi…

Dunia perbankan… Dunia asuransi… Yang kuenya multi-trilyun… Duh duh duuuuhhh… Punya siapa…? Ketika ada yang punya negara.. Buat siapa?

Emas yang dimiliki Indonesia… Emas Sea Games… Sementara emas-emas yang bertebaran di perut bumi pertiwi…? Duh duh duuuuhhh…

Dengan uang perbankan, uang kapitalis, sodara-sodaraku orang betawi, tak punya lagi tanah. Dirampok dengan cara yang halal secara ekonomi. Tanahnya dibeli.

Dengan apa mereka membeli tanah-tanah orang betawi? Dengan uang bank. Siapa yang naro uang di bank? Lah lah laaaaahh… Demikian pula sodara-sodara di tanah yang lain..

Kalau penduduk negeri ini, memenuhi masjid di waktu shubuh, sama dengan penuhnya di waktu Jum’atan, maka Allah yang akan turun tangan…

Kulihat orang-orang tua dan anak-anak muda asli negeri ini, pada bertikai, dan banyak yang sia-sia… Yang tak mungkin diharapkan harapan anak-anak masa depan padanya…

Belom sifat malas… Bodoh…. Ga peduli… Serakah… Menambah dikuasainya apa yang dimiliki untuk bangsa lain, dan sodara yang zalim…

Kicauan malam hari… Menuju lokasi tambang emas… Yang entah milik siapa… Ya Allah.. Kupanggil diri-Mu.. Gerakkan bangsa ini sujud kepada-Mu..

Habis putra/putri terbaik bangsa merebut emas Sea Games, giliran qita yang berjuang mengambil emas dan kekayaan alam Indonesia, dengan pertaubatan,iman dan amal saleh.

Manusia ini orang lemah. Apalagi qita-qita. Jangan ampe salah ambil perlindungan. Cuma Allah yang ga punya kepentingan.

Allah bukan datang 2x dalam setahun. Yang kedatangan yang 2x ini begitu dinanti dan dihormati, dengan segala belum tentunya ngebela qita. Allah datang saban malam.

Senengnya denger ada tambang emas, tambang rakyat… Semoga Allah kasih kemakmuran buat seluruh warga negara Indonesia. Doaku untuk semuanya…

Saya pernah hampir pesimis terhadap negeri saya, yang dinina bobokan dengan segala hiburan dan maksiat. Tapi ya Allah, masih ada yang bangun malam dan shubuhan di masjid.

Harapan itu akan selalu ada. Manakala ada orang-orang yang tulus berdoa untuk Indonesia, dan sujud kepada Allah, memohon Perlindungan dan Penjagaan-Nya.

Saya punya anak-anak… Sodara-sodara juga punya anak-anak… Ajarkan anak kita tentang Allah… DIA Yang Memberi, maka DIA pula Yang Menjaga.

Jangan sampai kita lupa sama Allah… Nanti malah Allah lupakan kita. Lalu kepada siapa kemudian kita berlindung? Kepada orang-orang yang kita pilih?

Bikin pinter anak qita. Bikin saleh anak qita. Jangan manjain anak-anak qita. Jangann biarkan anak-anak qita nongkrong ga keruan, ga manfaat. Pewaris negeri dan agama.

sumber: http://yusufmansur.com/bangsa-ini/

gambar: nasional.republika.co.id