Belajar jurnalistik itu bukan hanya untuk menjadi wartawan tetapi juga agar kita cerdas dalam mengelola informasi yang saat ini bertebaran. Pesan itu disampaikan oleh Rosmiyanti Dwi Kandi saat mengisi Workshop Jurnalistik di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang, Kamis (20/7).
Dalam workshop yang diikuti oleh 25 santri tersebut Kandi menjelaskan dari mulai apa itu pengertian jurnalistik hingga bagaimana syarat menulis berita yang baik. Menurutnya penulisan berita yang baik adalah berita yang memenuhi beberapa sayarat seperti akurasi, tidak provokatif, tidak menghakimi serta menjaga independensi atau bebas dari kepentingan.
Mantan jurnalis di beberapa media seperti harian Sindo dan CNN Indonesia.com ini juga menjelaskan bagaimana kerja di balik layar seorang jurnalis dalam mencari berita. Bagaimana berhadapan dengan nara sumber serta bagaimana sikap wartawan saat menerima berita yang sangat cepat dan genting.
Tidak ketinggalan Kandi juga memberi tips jika bertemu dengan informasi yang berbeda dari satu peritiswa yang sama. Menurutnya kita sebagai pembaca berita jangan langsung percaya dan harus melakukan banyak penyaringan jika berhadapan dengan kondisi seperti ini.
Kandi yang kini memimpin Aksara Institute, lembaga pelatihan jurnalisme dan media yang berdiri sejak 2014, ini juga berpesan kita harus cerdas dalam berinteraksi di sosial media. Jangan menjadi generasi yang latah dan main share informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Jadi jangan langsung main share aja. Cari dari media lain atau sumber informasi lain. Jangan sampai kita malah menyebar berita yang ternyata hoax” ujarnya