Era digital dan global memang memudahkan cara hidup. Semua urusan dipermudah dengan alasan cepat dan mengenakkan diri. Bahkan kita dihadapkan dengan jalan pintas, yang serba cepat namun kadang tidak mau berproses.
Untuk mengajarkan bagaimana indahnya sebuah proses dalam kehidupan Daqu School Kalibata City menggelar kegiatan Jambore Ranting yang diselenggarakan oleh Kwarran Pancoran di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, 26-28 Oktober 2108.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik adik – adik Pramuka penggalang supaya mau berproses menempa diri di kepramukaan lewat berlatih, berbuat dan bertumbuh dari pengalaman.
Adik-adik diajak belajar kecakapan hidup mulai dari bagaiamana teknik PPGD (pertolongan pertama gawat darurat) dengan cara membuat tandu dan teknik membidai korban, mereka juga dilatih membuat pin, memanah, membuat bir pletok, minuman khas betawi, dan pionering sederhana.
Selain ketrampilan para peserta juga mengikuti berbagai permainan untuk menjalin persahabatan mulai dari gobak sodor permainan engklak sampai ular tangga sehingga para peserta bisa saling mengenal dan mendapatkan teman baru baru.
Kak Fatur selaku Ketua Mabigus yang ikut mendampingi selama 3 hari menyampaikan ini pertama kali siswa siswi daqu school ikut kegiatan jambore ditingkat kecamatan biasanya kami memang menyelenggarakan daqu camp khusus untuk siswa siswi internal Daqu.
Beliau berharap semoga kegiatan ini bisa memberikan pengalaman buat anak – anak bahwa kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang asyik dan menyenangkan, diakuinya memang awalnya ada beberapa wali murid yang masih khawatir ketika anak-anaknya harus tidur di tenda serta belajar memasak dan hidup mandiri namun ahkirnya wali murid bisa diyakinkan.
Menurutnya peserta dari Daqu yang terdiri dari Regu Singa dan Regu Tulip memang butuh waktu untuk berproses. Berawal dari latihan rutin tiap hari rabu dan pengalaman nyata di event jambore inilah mereka menempa diri yang apabila berulang-ulang sampai terlatih maka mereka menjadi pribadi yang kuat dan tangguh.
Sementara bunda aldian memang mengharapkan anaknya mau ikut jambore supaya anaknya belajar kehidupan di alam terbuka.
Azka salah satu peserta putra dari daqu ketika ditanya mengenai kesan ikut jambore menyampaikan “Senang. dan kalau tahun depan ada kegiatan seperti ini lagi mau ikut.”
Kegiatan yang diakhiri dengan kernaval memperingati sumpah pemuda ini makin meriah, Dalam sambutan penutupan Kak Mulyadi selaku Kak Kwarran Pancoran berpesan untuk mengjari adik-adik untuk bergerak dan mandiri. Di situlah awal mula tumbuh keberanian, semangat, kreatif, peduli, dan lainnya. Kelak dan percayalah adik kita akan cakap hidupnya. Kecakapan hidup yang baik brmula dari pengalaman.