Berani Bermimpi Besar

0
34

“Ayah mau nanti Ayah datang lagi anak-anak Ayah udah ada di setiap negara.” Ujar Ayah dalam Tausiyahnya. Dalam kunjungan Ayah kali ini tak hanya sekedar berkunjung melainkan memberikan nasihat agar membangkitkan semangat para santriwati.

“Kalau punya cita cita harus yang tinggi , anak-anak Ayah ga boleh ke turki cuma kuliah ke turki doang, kalau ke turki kuliah sambil punya restaurant dong kan keren, ambil cowo turki kita suruh dia cuci piring di restaurant kita , anak anak ayah harus jadi yang terdepan jadi yang punya jangan mau jadi karyawan.

Ayah Yusuf Mansur saat kunjungan ke Pesantren Takhosus Daarul Qur’an

“Dalam ceramah nya Ayah juga menceritakan pengalaman-pengalaman nya tentang keyakinan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah,semua harus mempunyai mimpi yang besar. “Hanya orang miskin yang tidak punya impian, orang kaya adalah orang yang punya impian , semakin dia kaya semakin punya impian yang lebih.“ Ujar Ayah dalam nasihatnya. Orang-orang yang punyai impian lebih , impian yang besar adalah orang orang yang sukses. Ayah juga menekankan pada santri – santri nya agar selalu mempunyai impian yang besar. “ kalau ada yang nanya “ kamu mau kuliah dimana ? “ jangan di jawab ! Pertanyaannya salah, pertanyaan yang bener  ‘kamu mau jadi rektor dimana ?’  itu baru boleh di jawab.:

Dalam nasihat yang di sampaikan oleh Ayahanda, besar harapan beliau kepada santri – santri nya agar menjadi orang orang yang sukses. “ anak anak ayah , anak anak Daarul Qur’an siapa pun dia , dia ga boleh sama jawabannya kaya orang lain , ga boleh ! Apalagi rendah, karena ada al quran di pikiran kita , di hati kita , di darah kita mengalir al quran , makanya kita ga boleh punya impian yang rendah.”

Sebagai santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, yang menghafalkan Al-Qur’an harus berbeda dari yang lainnya. “ kami turunkan al quran itu sebagai pembeda.“ ujar ayah menjelaskan arti dari surat al furqon. “ jadikan Daarul Quran sebagai gua hiro kita semua, keluar jadi sakti, minta sama Allah.“ nasihat ayah. Orang yang ingin sukses harus deket dulu sama Allah.

Ayahanda juga menceritakan dirinya yang sedari dulu tidak pernah ingin di belakang dan ingin selalu berbeda dari yang lainnya. “ ayah dari dulu ga pernah mau jadi yang di belakang maunya selalu jadi yang terdepan, yang boleh di belakang itu cuma satu, kalauj mau ke wc “ lanjut beliau. Bersedekah tak hanya dengan materi semata, bisa berupa jasa, waktu dll, “ pengabdian itu sedekah waktu terbaik “ ujar beliau. Masa pengabdian merupakan bentuk mencari ke ridhoan guru dan pondok pesantren, maka dari itu untuk merupakan sedekat waktu terbaik, bisa menjadi salah satu bentuk proses kesuksesan.

Kisah ini merupakan kisah nyata dari seorang tamu ayah, yang hari itu sempat menghampiri ayah. yayang namanya, ia merupakan siswa yang tidak tamat SMA dulunya sebagai tukang sapu , dia cuma ngamalin sholat berjamaah, tetapi dia sudah jadi enterpreneur sekarang, punya cabang cleaning service dimana-mana.