Di salah satu negara bagian Malaysia yakni Selangor, tepatnya di Kem Herba-Hulu Angat, terdapat tempat penelitian milik Profesor Farid, Warga Negara Malaysia keturunan Minang, yang meneliti genetika tumbuhan. Nah, di sana Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Malaysia dari International Islamic University Malaysia menggelar IUC (Islamic Understanding Course) selama 3 hari. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman akan dunia islam bagi para mahasiswa.
Sabtu pagi hari (14/03), ketua direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, KH Ahmad Jamil, dalam salah satu sesinya memberikan materi tentang “Keberkahan Millenial Bersama Al-Qur’an”. Karena mayoritas peserta adalah mahasiswa baru tema millennial dirasa pas untuk disematkan.
KH Ahmad Jamil memulai dengan bercerita bagaimana kisah berdirinya Daarul Qur’an. Berawal dari sebuah ruko kecil, dengan modal keyakinan, bersama KH Yusuf Mansur mereka mencoba mengajak warga sekitar Kampung Ketapang untuk menghafal Al Qur’an yang mungkin masih awam di telinga masyarakat. Hingga akhirnya terjaringlah 8 Santri. Hingga saat ini Daarul Qur’an menjadi salah satu pelopor untuk mengajak masyarakat menghafal Al-Qur’an.
Para generasi millenial hendaklah bersyukur karena eksistensi pemuda menjadi sebuah keunggulan di mata Allah SWT dan Rasulnya. “Mayoritas sahabat Nabi Muhammad SAW pun berasal dari golongan pemuda dan termasuk satu di antara golongan orang-orang yang akan dinaungi di hari kiamat kelak”, tuturnya. Beliau juga mengajak para peserta untuk menjadi salah satu keluarga Allah dengan memelihara Al-Qur’an, seperti sabda baginda Nabi SAW, “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR Bukhari). Insya Allah, dengan kemuliaan Al-Qur’an segala urusan dunia pun akan terjamin.
Oleh: Naufal Khair, Kontributor Malaysia