Tantrum adalah luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol yang kerap muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun. Biasanya ditandai dengan menangis, menjerit, membangkang, dan berteriak.
Perilaku tantrum yang timbul pada anak ketika di sekolah kerap mengganggu anak lainnya, terutama pada saat kegiatan belajar berlangsung. Dibutuhkan peran seorang guru dalam menyikapi perilaku siswa yang demikian.
Miss Yuningsih, salah satu guru KB-TK Bassura City menjelaskan, dalam menghadapi siswa tantrum, seorang guru dapat melakukan treatment, di antaranya:
- Metode pendekatan dengan cara memisahkan siswa yang tantrum ke ruangan lain. Langkah ini bisa meminimalisir anak yang lain terganggu.
- Memberikan waktu agar anak meluapkan emosinya
- Tanyakan padanya, seperti, “Kakak, apa yang menyebabkan kakak begini? Coba bercerita sama Miss..”
- Mengajarkan anak bagaimana mengungkapkan kemarahan tanpa mengamuk sembari bercerita kepada anak.
- Mencontohkan sikap baik dan berikan penjelasan.
- Memberitahu secara perlahan.
- Memberikan pelukan kasih sayang.
Sejatinya, tantrum termasuk bagian dari perkembangan anak yang normal. Peran guru sebagai orang tua di sekolah amat penting untuk menyikapi anak tantrum. Hal tersebut juga berkaitan dengan pembentukan karakter anak.