Tak tertahankan, Ibunda Rafli kontan memeluk erat putranya sambil menangis terharu. Oh, sudah cukup lama ia tak mendekap anaknya. Lewat pelukan hangat malam itu, seribu kata-kata sayang tersiratkan walau tak terucapkan.
Adegan yang menguras airmata itu, terjadi saat Mabit di pelataran SDIT Ar Raudah Bandar Lampung, Sabtu (17/10) dini hari. Mabit berlangsung Jumat-Sabtu, 16-17 Oktober, diselengarakan Daqu Lampung bersama SDIT Ar Raudah.
Usai tahajjud bersama, panitia memberi kejutan buat para orangtua siswa. Mereka dipersilakan membuka amplop berisi surat curahan hati dari anak masing-masing.
Menyimak surat buah hati, Bunda Rafli terasa diremas hatinya. Airmata haru dan sayang meleleh di pipi, seiring kata demi kata tulus dari Rafli dibaca.
“Ya, Kami sangat terharu sampai kami peluk beberapa kali anak kami Rafli demi membaca surat darinya,” tutur Bunda Rafli sambil menyeka sisa airmata.
Dalam amanatnya, ketua panitia memang telah berpesan agar para peserta menghayati acara ini. “Ikutilah dengan penuh disiplin kegiatan ini, insya Allah Ananda bisa banyak belajar dari Daarul Quran,” kata Abi Ely Supriyadi, guru Ar Rauda.
Mh.Idris selaku Manager Daqu Lampung dengan penuh semangat membakar peserta Mabit. Ia juga memperkenalkan Pesantren Tahfidz Daqu Lampung diselingi game edukatif.
Malam harinya Ustadz Heri Hardani dari Daqu Lampung menyuntikkan motivasi melalui slideshow atraktif. Jelang tengah malam Mas Elly membimbing muhasabah sebelum istirahat.
Pukul 03.00 para panitia dan peserta qiyamul lail dan dzikir munajat dipimpin Ustadz Heri. Kemudian panitia meminta orangtua peserta membuk surat dari anak-anaknya.
“Sangat berkesan, semoga acara ini diadakan lagi oleh Daqu Lampung,” kata seorang wali murid.