Di Balik Syari’at Menyembelih Hewan Kurban

0
304

Salah satu unsur penting dalam proses penyembelihan hewan kurban adalah tidak dengan cara menyakiti. Sapi, domba atau kambing disembelih dengan cara yang santun yakni sesuai syariat Islam. Bahkan sebelum disembelih, mata hewan ditutup agar terhindar dari melihat senjata tajam dan darah yang menetes.

Penyembelihan tidak seperti menggergaji kayu. Mata pisau harus tepat mengarah pada urat leher. Dengan sekali sayatan hewan akan langsung tersembelih.

Rasa sakit hewan kurban saat akan disembelih otomatis berkurang. Cara seperti ini tentu saja sulit dinalar mengingat terbeset saja sudah sakit, lalu bagaimana dengan disembelih? Namun itulah kuasa Allah SWT.

Lantunan Takbir, Allahu Akbar Allahu Akbar, menunjukkan bahwa kurban ini bukan sama sekali untuk menandingi kebesaran-Nya, tapi bagaimana mengekspresikan keikhlasan dan keteguhan hati kita dalam bertauhid.

Dengan syariat seperti itu kita terhindar dari meyiksa hewan yang tentunya dilaknat Allah SWT. Karena hewan kurban adalah berkah dan disukai banyak orang, di samping kehalalannya yang terjamin. Maka ketika kita menyukai daging hewan sepatutnya kita memperlakukan hewan itu layaknya sesuatu yang kita suka, bukan malah melukai dengan menyiksa.

Dengan syariat Islam, kita belajar bagaimana menghargai dan tidak menyakiti. Allah mengajarkan untuk tidak menyakiti perasaan orang lain apalagi sampai naik pitam. Karena pada hewan saja kita harus menghormati apalagi dengan sesama manusia.

Kita belajar mengenai nilai-nilai harmoni. Tidak melukai tapi menyukai, tidak marah-marah tapi ramah, menyayangi bukan menyaingi, mendidik bukan membidik, merangkul bukan memukul, membina bukan memnghina, mencurahkan bukan memurahkan, mencari solusi bukan mencari sensasi, membutuhkan bukan meruntuhkan, membela bukan mencela. Wallahua’lam.

 

Ditulis Oleh: Dr. Mahfud Fauzi, M.Pd, Kepala Biro Fullday Daarul Qur’an