Diakui Dunia

0
275

Lanjutan Tren Pesantren…

Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pondok pesantren merupakan model pendidikan masa depan. Pendidikan model pesantren yang tumbuh pesat di Indonesia sudah menjadi tren di Inggris dan Australia. “Akademisi dari Inggris mengakui model pendidikan pesantren dapat membangun karakter anak, sehingga model itu di Australia dan Inggris telah menjadi tren pendidikan setempat,” katanya  dalam satu kesempatan. 
 Di dua negara itu, pesantren disebut dengan istilah boarding school. “Di Indonesia disebut sistem madrasah atau pondok pesantren,” ucapnya lagi. 
 Nasaruddin mengungkapkan, pendidikan pondok pesantren dapat membangun kepribadian anak sesuai dengan pola pendidikan yang diharapkan Indonesia. 
 Sementara itu Mundjidah Wahab yang juga Wakil Bupati Jombang Jawa Timur menegaskan kemunculan sejumlah lembaga pendidikan formal yang menerapkan proses belajar mengajar secara penuh atau full day school, sebenarnya meniru model pesantren. 
 Pesantren menjadi jawaban atas kian mengkhawatirkannya lingkungan sekitar yang semakin tidak mendukung. Apalagi tingkat kenakalan remaja yang demikian mencemaskan para orang tua.  Wahab menegaskan hadirnya sekolah yang menerapkan konsep seharian penuh di sekolah adalah belajar dari model di pesantren. 
 “Justru di pesantren, perkembangan dan karakter para santri dapat terpantau dengan baik,” katanya. “Bahkan sejumlah perguruan tinggi juga melakukan hal yang sama kepada para mahasiswa baru,”  
 Sejumlah alumni pesantren yang mampu mandiri dan berhasil menjadi tokoh di lingkungannya adalah bukti bahwa tempaan di pesantren demikian membuahkan hasil yang membanggakan. 
 Demikian juga lahirnya para organisatoris, politisi dan birokrat yang memiilki komitmen kepada perkembangan agama juga sebagai hasil yang tidak bisa dibantah. 
 “Inilah kontribusi pesantren yang telah mewarnai perjalanan bangsa,” tandasnya. 
 Dengan jadwal pesantren yang demikian padat sejak pagi hingga malam, maka para santri telah dibiasakan untuk memenuhi sendiri kebutuhan dasar selama mondok. “Ini juga yang membuat para santri terlihat lebih matang saat berkiprah di masyarakat,” 
 Inilah yang kemudian dikatakan sebagai penanaman investasi jangka panjang sebagaimana yang disebut Nurcholish Madjid. Menurutnya, Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Umumnya, hasilnya baru terlihat dalam 20 tahun atau satu generasi. Oleh karena itu, diperlukan ketabahan untuk menunda berbagai harapan kesenangan, dan untuk secara bersama-sama memikul beban penundaan itu. Khususnya dalam semangat “lebih baik sekarang mandi keringat saat pendidikan daripada mandi darah saat perjuangan.”  
Pada saat yang bersamaan, Ustadz Yusuf Mansur melalui Daarul Qur’an berkomitman membangun 100 pesantren diseluruh penjuru Nusantara, dan di 5 benua. Kini, sudah terbangun Pesantren Tahfidz Daarul Quran Tangerang, Semarang, Lampung, Jambi dan Banyuwangi. 
“Insya Allah 1 Januari 2019, pukul 00:01, serentak dibangun 100 pesantren di 100 kota. Inilah 2019… It’s all about a hundred itu,” tuturnya. Tidak tanggung-tanggung, untuk mendaftar menjadi santri Pesantren Tahfidz sudah bisa sejak dini, jika mau daftar kelas 1 SMP, maka sejak kelas 3 SD sudah bisa mendaftar, program ini kemudian disebut Santri Indent. 
Pada akhir obrolan, sang kawan kemudian menggarisbawahi bahwa sesungguhnya pesantren bahkan telah ikut membantu penanaman karakter versi Kemendiknas yang berjumlah 18 karakter nilai, bahkan lebih ekstrim lagi sebelum kemendiknas mencetuskan hal ini sudah ada di pesantren” ucapnya sambil menghabiskan segelas lemon tea sambil bersiap tancap gas untuk bercocok tanam.