Kamis, 26 September 2024, Dr. Ali Kadri, CEO Islamic College of Brisbane Australia, berkunjung ke Pesantren Daqu Tangerang. Kunjungan ini sebagai silaturahmi juga untuk membahas sejumlah kerjasama yang bisa dilakukan oleh kedua institusi pendidikan.
Dalam silaturahmi ini, Dr Ali Kadri disambut langsung oleh Wirda Mansur, putri KH Yusuf Mansur, dan sejumlah asatidz Daarul Qur’an. Selain berdiskusi dengan jajaran asatidz Dr. Ali Kadri juga menyempatkan untuk berbicara di hadapan santri.
“Ini merupakan pertama kalinya saya ke Jakarta meski sering ke Bali” ujar Ali Kadri membuka obrolan.
Tidak lama ia mulai menjelaskan tentang pendidikan Islam di Australia dan juga peluang bagi para santri atau pelajar di Indonesia untuk bisa melanjutkan studi di Australia.
“Peluang belajar ke Australia bagi para pelajar Indonesia sangat mudah, mengingat banyak persyaratan yang tidak memberatkan dari mulai visa dan lainnya” ujar Ali Kadri.
Ia pun mengaku kagum dengan pendidikan model pesantren di Indonesia. Menurutnya sebuah kemewahan ketika banyak anak muda mau meninggalkan rumah untuk belajar agama di tengah tantangan globalisasi saat ini.
Saat berdialog dengan para santri ia pun mendapat sejumlah pertanyaan seperti bagaimana budaya di Australia dan apakah itu akan menghambat adaptasi pelajar dari Indonesia saat belajar di sana, hingga apa makanan favorit di Australia.
“Australia negara yang multikultural. Setiap etnis ada dan bisa hidup berdampingan di Australia. Sementara warga Australia senang dengan domba dan sapi yang kerap disantap untuk barberqeu” ujarnya.
Ali Kadri juga menjawab pengaruh hafalan Al-Qur’an bagi perkembangan otak manusia. Menurutnya siapa yang rajin belajar dalam arti menghafal dan memahami, maka akan mudah untuk menerima ilmu apa saja.
“Terlebih Al-Qur’an yang akan mengundang banyak keberkahan” ujarnya.
Ia pun membuka kesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar antara Pesantren Daqu dengan Islamic College of Brisbane Australia.
“Insyaallah program ini akan segera kita lakukan tidak hanya untuk pelajar tetapi juga para pengajarnya” tutup Ali Kadri dalam kunjungannya.