Dream 5 Benua

0
34

Oleh Tarmizi As Siddik, Ketua Daarul Qur’an

 

Salah satu hasil rapat kerja pimpinan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an tahun 2014 di Hotel Siti, adalah sebuah Big Dream Daqu; Mimpi besar untuk membangun pesantren di 100 propinsi, 100 kota, dan di 5 benua.

Dream ini berawal dari diskusi saya, Ustaz Jameel dan Ustaz Sani di rumah kediaman Kyai Yusuf Mansur.

Saat itu, saya bersama kawan-kawan  menyampaikan beberapa masukan program untuk satu tahun yaitu berkonsentrasi untuk pembangunan sepuluh pesantren selama lima tahun. Setiap tahunnya, Daarul Qur’an harus dapat membangun 1 atau 2 pesantren.

Ternyata, dalam diskusi itu, Kyai Yusuf malah memberi kami tantangan yang dahsyat, yaitu membangun 100 pesantren.

‘’Membangun 10 atau 100 pesantren, sama saja energinya, sama mikirnya, sama kerjanya, sama capek dan lelahnya. Mending yang banyak sekalian,“ ucap beliau. ‘’Gedein cita-citanya, tingkatkan dream-nya, bukan 10 pesantren yang akan kita bangun tetapi 100  pesantren. Bismillah!’’

Saat itu, kami bertiga sempat saling berpandangan, dan tersenyum sambal melafazkan  basmalah. Setelah itu, kita mengaminkan do’a yang dipanjatkan oleh Kyai Yusuf.

Dari diskusi itulah lahir Program Its All about One Hundred’’. Selanjutnya, secara berangsur, PPPA, Pesantren, DBN mulai berupaya mengembangkan program-programnya.

PPPA Daarul Qur’an dengan program Kampung Qur’an mulai berdiri di beberapa daerah, memberikan bantuan pendidikan, pendampingan masyarakat dhuafa, daerah tertimpa bencana, hingga daerah pedalaman. Ribuan rumah tahfizh di Indonesia hingga manca negara pun berdiri.

PPPA Daarul Qur’an juga berhasil memandirikan programnya, seperti: Klinik Daqu Sehat, Daqu Agrotechno, dan Qurban Istimewa. Ini merupakan prestasi tersendiri, bagaimana PPPA Daarul Qur’an mulai menggali potensi ekonomi ummat yang dapat dimaksimalkan dalam mewujudkan dream Daqu. Ketiga lembaga yang dimandirikan mulai bermortafosis menjadi lembaga yang kuat, baik secara finansial dan manajemen pengelolaan.

Sedangkan pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dan DBN (Daqu Bisnis Nusantara) berjalan beriringan dalam memaksimalkan pontesi ekonomi yang ada dalam pesantren. Beberapa unit-unit usaha pendukung didirikan untuk memenuhi kebutuhan santri hingga keperluan insan Daqu.  Unit-unit usaha ekternal penopang kemandirian pesantren sudah mulai berkembang seperti Paytren, Daqu Travel, Aquado, dan Hotel Siti.

Di Sisi lain Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an terus berbenah baik secara tata kelola, secara manajemen pendidikan dan sebagainya, agar Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.

Bertepatan 5 Juli tahun ini, Daarul Qur’an berusia ke 14 tahun, masih terlalu muda dengan dream dan cita-cita dari guru kami Kyai Yusuf. Perjalanan masihlah sangat panjang dengan dream dan cita kami, yang terus disemangati Kyai Yusuf.

Saya ingat, saat perhelatan milad PPPA Daqu yang 10 tahun April 2016 yang lalu,  Kyai Yusuf dengan motivasinya berbicara kepada kami bertiga (saya, Ustaz Jameel dan Ustaz Sani) untuk mengubah tema milad yang tertulis  ‘’10 Tahun Daarul Qur’an, Nyata Untuk di Indonesia“.Ustaz Jameel diminta mengubah kata ‘’Indonesia’’ menjadi ‘’Dunia’’. Perubahan ini sontak dilakukannya dengan menaiki kursi yang dipegangi saya dan Ustaz Sani.

Dream Daqu, Dream 5 Benua, Dream Indonesia, adalah Dream Kita bersama. Kenapa?

covermajalahAprilKarena mimpi kita bersama saat Indonesia banyak melahirkan generasi hafizh Qur’an yang berprofesi dalam semua bidang, baik pemeritahan dan swasta; Mimpi kita bersama agar lembaga-lembaga Pendidikan Indonesia dapat berdiri di berbagai belahan dunia, bahkan Indonesia menjadi negara pusat dan tujuan orang dari berbagai negara untuk belajar; Mimpi kita bersama juga bila Indonesia ke depan, para pemipinnya amanah, bertanggung jawab, dan rakyat sejahtera.

 

Di milad ke 14 tahun Daarul Qur’an, do’akan kami, do’akan Daarul Qur’an, do’aka lembaga-lembaga lainnya agar lebih bermanfaat untuk masyarakat dan ummat.

 

Wassalam