Keberlangsungan pandemi Covid-19 masih terus menyisakan kekhawatiran serta kecemasan. Meningkatnya angka kematian akibat pandemi ini jadi dasar seluruh keluarga besar Sumber Daya Insani (SDI) Fullday Daquschool menggelar sedekah tolak bala.
Sedekah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ada sejumlah keutamaan sedekah, mulai dari menghilangkan cemas, menyembuhkan penyakit hingga menolak wabah.
“Alhamdulillah telah terkumpul uang dari seluruh SDI Fullday yang terhimpun dari seluruh unit Fullday penjuru tanah air lalu dibelikan kambing dan dagingnya didistribusikan kepada masyarakat yang terkena dampak akibat pandemi,” ujar Drs. Mahfud Fauzi, M.Pd., Kepala Biro Fullday Daquschool.
Alhamdulillah, sedekah yang terkumpul sebesar Rp. 12.787.000,- lalu dibelikan 6 ekor kambing. Semantara itu, pelaksanaan pemotongan hewan dilakukan di SD Fullday Daquschool Kalibata City, Sabtu, 26 September 2020. Pendistribusian daging kambing tidak hanya untuk warga sekitar SD Fullday Daquschool Kalibata City, setengahnya juga diberikan pada warga di sekitar SD Fullday Daquschool Tangerang, melalui para guru dengan mendatangi langsung kediaman warga.
Selain menggerakkan pihak SDI, Biro Fullday Daquschool juga menganjurkan kepada seluruh siswa dan orangtua melanggengkan sholawat thibbil qulub untuk dibaca setidaknya bakda sholat. Sebagai penyemangat, setiap sekolah di bawah Biro Fullday Daquschool juga diminta menunjuk satu orang siswa untuk membacakan sholawat tersebut lalu direkam. Hasilnya akan diupload di Youtube Daquschool.
Pandemi ini merupakan tantangan baru di dunia akademik, baik siswa maupun guru yang harus melakukan pembelajaran dari rumah menggunakan jaringan online. Namun, ayah bunda tak perlu khawatir. Daquschool akan selalu memberikan materi terbaik untuk para siswa yang disampaikan secara menyenangkan oleh guru yang kompeten melalui kanal Youtube Daquschool. Selain itu, kegiatan belajar juga dilakukan melalui aplikasi Zoom agar siswa juga bisa berinteraksi dengan gurunya. “Semoga kita diberikan ketabahan oleh Allah SWT, utamanya untuk orangtua yang mendampingi pembelajaran di rumah. Ini kesempatan emas dekatnya anak dengan orangtua. Kita, para guru, juga akan tetap membimbingnya,” harap Drs. Mahfud.