Selama empat hari, 9-12 April 2018, 25 ustad yang tergabung dalam Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor berkungjung ke markas HPA (Herbal Penawar Almawahida) di Kuala Perlis, Malaysia. Selain memenuhi undangan dari Tuan Haji Ismail bin Haji Ahmad selaku pimpinan HPA, kunjungan ini juga untuk menandatangani MoU antara FPA dan HPA.
HPA, sebagai perusahaan produk halal berbasis herbal, bermaksud mengadakan kerjasama dengan segenap pondok pesantren di Indonesia. Tujuan ini diharapkan dapat meningkatkan sekaligus menguatkan ekonomi Islam.
Menempuh perjalanan darat selama 6 jam ke Kuala Perlis, rombongan tiba di Pusat kilang Jejawi HPA City. Disini rombongan diajak untuk keliling melihat pembuatan produk HPA seperti kopi radix, obat-obatan herba, dan makanan. Selain melihat langsung bagaimana produk HPA dibuat, FPA Gontor dan HPA juga menjajaki sejumlah kerjasama ekonomi antara HPA dan pesantren di Indonesia. Lalu rombongan diajak berkunjung ke Radix Hall Mart HPA, tempat yang menjual segala produk HPA.
Pada hari ketiga, 11 April 2018, rombongan FPA Gontor diajak untuk mengunungi pondok pesantren Thayaiwittaya School dan Islamic Centre Thailand Hidayah Centre, yang berlokasi di Songkhla, Thailand. Dalam kesempatan ini FPA Gontor juga memberikan program beasiswa bagi 100 orang santri.
“Silakan para pelajar dan mahasiswa dari Thailand untuk belajar di pondok pesantren dan perguruan tinggi milik pesantren anggota FPA dengan beasiswa penuh,” ujar Ketua Umum FPA Dr KH Zulkifli Muhadli di Songkhla.
Kunjungan ditutup dengan penandatanganan MOU antara HPA dan FPA Gontor dengan isi kerjasama meliputi One Pesantren One Hallmart, One Pesantren One Product, dan One Pesantren 0ne Herbal Clinic. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan kemandirian ekonomi pesantren.
“Pesantren itu punya captive market yg loyal, maka sudah saatnya kita menjadi produsen bukan hanya objek market orang lain, kunjungan ini menjawab PR kita” ujar ustad Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an, yang juga merupakan anggota dari FPA Gontor.