Ketika Supporter dan Pemain Timnas Jepang Mengajarkan Kita Menjaga Kebersihan 

0
60

Timnas Jepang boleh saja tersingkir di Piala Dunia 2018 setelah menelan kekalahan pahit 3-2 dari Belgia dalam babak 16 besar. Namun sikap dewasa dan ksatria mereka usai kekalahan tersebut menghadirkan cerita lain.

Bertanding di Rostov Arena, Selasa (3/7), Jepang Sempat unggul dua gol terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Genki Haraguchi dan Takashi Inui. Jepang gagal membendung comeback Belgia. Gawang Eiji Kawashima pun bobol oleh gol yang dicetak Jan Vertonghen, Marouane Fellaini, dan Nacer Chadli.

Pemain Jepang pun tertunduk. Kemenangan yang sudah di depan mata hilang dalam sekejap. Supporter Jepang juga merasakan hal yang sama. Mimpi melihat tim nasional mereka untuk pertama kalinya lolos ke perempatfinal Piala Dunia buyar sudah. Beberapa kali layar kamera menangkap supporter Jepang yang meneteskan air mata dan mereka yang menutup wajah dengan kedua telapak tangan seakan tidak percaya dengan apa yang baru mereka saksikan.

Namun itu tidak berlangsung lama. Bukan malah langsung meninggalkan stadion, supporter Jepang malah sibuk mengumpulkan sampah yang mereka hasilkan sepanjang pertandingan. Dengan mata yang masih sembab mereka menyisir tribun penonton untuk mengumpulkan sampah yang terserak. Perilaku terpuji yang telah mereka lakukan sejak awal turnamen.

Perilaku para supporter Jepang ini ternyata menular juga kepada para pemain timnasnya. Meski mereka patah hati dengan hasil pertandingan namun dengan penuh kesadaran mereka menyempatkan waktu untuk membersihkan kembali ruang ganti serta menulis “Spasibo” dalam selembar kertas, bahasa Rusia yang berarti terima kasih.

Dalam waktu tidak lama apa yang dilakukan oleh pesepakbola Jepang dan supporternya ini langsung menjadi viral di media sosial. Semua orang mengucapkan selamat dan respek terhadap apa yang mereka lakukan. Timnas Jepang boleh saja gagal melangkah ke perempatfinal namun dunia akan tetap mengingat mereka dengan apa yang telah mereka lakukan seusai pertandingan.

 

Masyarakat Jepang dan Kebersihan 

“Ini (memungut sampah) bukan bagian dari budaya sepakbola, tapi ini adalah bagian dari budaya Jepang” ujar Scott McIntyre, penulis sepak bola yang bekerja di Jepang, sebagaimana disampaikannya kepada BBC.

“Aspek penting dari masyarakat Jepang adalah memastikan bahwa semuanya benar-benar bersih dan itulah yang terjadi di semua kegiatan olahraga dan tentunya juga di sepak bola” tambahnya.

Sementara itu menurut Scott North, profesor sosiologi di Universitas Osaka. Apa yang dilakukan oleh pemain timnas Jepang dan supporternya merupakan efek dari etos bersih yang dibangun sejak dini.

“Membersihkan setelah pertandingan sepak bola merupakan perpanjangan tangan dari perilaku dasar yang diajarkan di sekolah. Di mana anak-anak diajak membersihkan ruang kelas dan lorong sekolah mereka” ujarnya.

“Selain kesadaran mereka yang tinggi akan kebutuhan untuk bersih dan mendaur ulang sampah, membersihkan kembali sampah di acara seperti Piala Dunia adalah cara penggemar Jepang menunjukkan kebanggaan dalam cara hidup mereka dan membaginya dengan kita semua,” jelas North.

 

* sumber foto google

[vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1530694232445-20aeef66-ae6e-4″ include=”17706″]