Ketimbang Gadget Mereka Memilih Pesantren untuk Menghafal Al Qur’an

0
36

Disaat kawan sebayanya masih menikmati libur sekolah dan berkumpul dengan keluarga sambil bermain gadget, Arjuna (12), sudah harus terbang ke Tangerang, Banten, dari Papua untuk mengikuti Masa Orientasi Santri (MOS) di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an.

Sabtu (30/6) menjadi hari pertama Arjuna memasuki pondok pesantren. Selama sepekan ia akan menjalani kegiatan MOS yang berisi kegiatan pengenalan kegiatan pesantren bagi para santri baru.

Arjuna mengaku ingin menjadi penghafal Alqur’an. Ia tertantang dengan ajakan orangtua yang memilih pesantren sebagai tempat pendidikan selanjutnya. Meski sempat ada rasa takut karena akan tinggal jauh dari orangtua, Arjuna kini merasa sudah enjoy berkat banyaknya kawan baru yang ia kenal.

“Saya ingin menghafal Alqur’an dan membanggakan kedua orangtua saya” ujar Arjuna.

Menjadi penghafal Alqur’an sekaligus menjadi Imam Masjidil Haram adalah cita-cita dari Muhammad Nurshaleh Alderbas (12), maka itu sejak duduk di kelas 6 SD ia sudah bertekad untuk masuk ke pondok pesantren. Daarul Qur’an menjadi pilihannya karena sosok ustad Yusuf Mansur, pendiri Daarul Qur’an, dan banyak lulusannya yang menjadi imam tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

“Selain ingin belajar dan menjadi penghafal Alqur’an, saya juga ingin belajar mandiri dan disiplin di pondok pesantren” tegas Alderbas.

Sama seperti Arjuna dan Alderbas, Ergi Farel Kurniawan (12) juga ingin menjadi penghafal Alqur’an. Dimana dengan hafalannya tersebut ia ingin memberikan mahkota kepada kedua orangtua di akhirat kelak. Keutamaan ini merujuk pada sabda Rasulullah saw sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Hakim,

“Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, ‘Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?’ Lalu disampaikan kepadanya, Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.”

Arjuna, Alderban dan Ergi merupakan sebagian dari anak-anak yang memilih jalur beda dari kebanyakan anak lainnya. Bila kebanyakan anak ingin masuk ke sekolah modern dan kekinian, ketiganya memilih pondok pesantren sebagai tempat pendidikan selanjutnya. da

Disaat kebanyakan anak seusia mereka sedang asyik dengan gadget dan Germaine game mobile legends, aplikasi tiktok dan lainnya, Arjuna, Alderban dan Egi rela menggantikannya dengan Alqur’an dan menghafal 6000-an ayatnya. Ketiganya juga tidak takut kehilangan waktu bermain mereka dengan masuk di pondok pesantren.

“Insya Allah di pesantren malah kami banyak tambah teman dan dari berbagai wilayah di Indonesia. Jadi teman kami tambah banyak dan pergaulan tambah luas” ujar Ergi yang diamini kedua teman lainnya.

[vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1530695290229-1ae531b0-9e89-3″ include=”17715,17714,17713″]