Berakhirnya Pesantren Holiday 2019 yang dilaksanakan Senin, (23/12), hingga Kamis, (26/12), memberikan kesan tersendiri bagi para santri. Selain itu, para orangtua juga berharap sang anak menjadi orang yang memahami agama dan mampu menghafalkan Al-Qur’an. “Semoga tahfizhnya semakin bagus dan tahsinnya semakin lancar”, ujar Aldina, kakak dari Ghani, salah satu santri Pesantren Holiday. “Harapannya bisa menjadi penghafal Al-Qur’an, penerus bangsa dan negara yang sholeh”, ungkap Ibu dari salah satu santri, Muhammad Tasqi.
Tak hanya orangtua, penyelenggara Pesantren Holiday juga berharap para peserta mendapatkan ilmu dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan. Riyan, selaku ketua panitia Pesantren Holiday mengatakan, kegiatan ini adalah wadah pendidikan dan pengajaran bagi para santri, utamanya pendidikan karakter. “Memfasilitasi kegiatan liburnya untuk yang lebih bermanfaat. Meninggalkan keluarganya, untuk mendapatkan pendidikan”, ujarnya.
Dari Pendidikan dan pengajaran tersebut diharapkan mampu menumbuhkan habbits yang positif. “(contohnya) habbits sosial. Karena di sini dari berbagai macam daerah. Anak-anak diajarkan untuk berusaha memahami temannya”, tukas Riyan.
Salah satu tujuan diadakannya Pesantren Holiday adalah memperkenalkan lingkungan pesantren pada para peserta. Berdasarkan track record para alumni, banyak yang akhirnya berminat masuk pesantren setelah mengikuti kegiatan tersebut. “Tahun ini saja hampir 50 persen sudah daftar indent. Tinggal masuk aja”, ungkap Riyan.
Harapan-harapan tersebut tak kan terealisasi tanpa sebuah sistem yang berkelanjutan. Maka dari itu, jangan ragu mengikutsertakan anak pada kegiatan yang mampu menumbuhkan karakter seperti Pesantren Holiday.