Komisioner USCIRF Kunjungi Daarul Qur’an

0
283

Amerika terbuka untuk santri Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran yang ingin mendapat beasiswa pendidikan di negeri itu. Amerika juga mengundang santri terbaik Daarul Qur’an untuk menjadi imam masjid di sana.

Demikian tutur DR Muhammad Zuhdi Jasser, komisioner United States Commission on International Religious freedom (USCIRF), dalam dialog dengan civitas academica Ponpes Tahfidz Daqu di Ketapang, Tangerang, Sabtu (22/8).

Kunjungan Zuhdi ke Ponpes Tahfidz Daqu didampingi Tina L Mufford, analis kebijakan USCIRF untuk wilayah Asia Timur-Pasifik yang meliputi Burma, China, Indonesia, Laos, Korea Utara, dan Vietnam. Keduanya mewakili Kedutaan Besar Amerika Serikat, yang pada 2014 juga mengirim utusan ke sini.

Berbicara di depan Ustadz Yusuf Mansur dan ribuan santri Ponpes Tahfidz Daarul Quran, Zuhdi Jasser mengatakan, Islam di Indonesia merupakan Islam yang toleran dan terbuka terhadap perkembangan zaman.

“Ini modal yang baik bagi perkembangan Indonesia menjadi negara yang moderen,” ujar pria keturuan Suriah tersebut.

Dalam sambutannya, Mufford mengaku terkesan dengan santri-santri Daarul Quran yang menyambutnya dengan senyum ceria.  Ia mengatakan, Indonesia adalah sahabat penting bagi Amerika Serikat.

“Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat seperti sahabat. Banyak kerjasama positif yang kita lakukan. Kami juga belajar pada Indonesia dalam memgembangkan demokrasi,” ujarnya.

Menurut Tina, derasnya pertumbuhan pemeluk Islam di Indonesia tidak masalah, sebagaimana pemerintah AS tidak mengintervensi kepercayaan warga negaranya.

Ustadz Yusuf Mansur dalam sambutannya menyatakan, Ponpes Tahfidz Daarul Qur’an sebagai pondok kosmopolitan, terbuka bagi tetamu dari Barat maupun Timur.

“Alhamdulillah, tidak hanya dari Amerika saja yang berkunjung dan melihat ponpes Kami. Sebelumnya juga ada kunjungan dari beberapa negara Eropa seperti Inggris dan lainnya. Kita juga sering menerima kunjungan warga Eropa untuk belajar Al Qur’an,’’ papar Ustadz Yusuf sambil mengimbuhkan bahwa saat ini ada Omar, warga Prancis, yang sedang belajar sekaligus menghafal Al Qur’an di tempatnya.

Yusuf Mansur menilai positif kunjungan tokoh internasional ini dalam membangun komunikasi serta menjajaki kerjasama dalam dunia pendidikan.