Let’s Play with Fun Activity

0
276

Keseruan Pesantren Holiday terus berlanjut di hari ke tiga, Rabu (25/12). Inilah yang paling ditunggu para santri. Setelah berkutat dengan buku dan Al-Qur’an, mereka kembali ke lapangan futsal Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang untuk mengikuti fun activity.

Hujan deras yang mengguyur kota Tangerang membuat beberapa kali perubahan rencana. Sampai akhirnya diputuskan fun activity dilaksanakan setelah sholat Ashar.

Berbagai pos permainan para santri lewati. Kepala Biro Daqu Training Center, Ustadz Kupmin Rambe, yang memimpin jalannya permainan menjelaskan ada 6 pos permainan yang akan diikuti para santri. “Di pos 1 itu permainan bola persahabatan. Kemudian ada bola pingpong manja. Di sebelah sini ada paralon lenjeh. Di sebelah sana sarung ganjen. Kemudian ada panah, ada berkuda”.

Berbeda dengan santri akhwat, santri Ikhwan lebih rileks. Pancaran senyum terlihat di bibir mereka meski rasa gugup tetap tak dapat ditutupi. Para instruktur pun melepas kudanya. Mereka hanya berjalan di sebelah kuda yang ditunggangi para santri.

Santri akhwat kedapatan bermain di pos menunggang kuda terlebih dahulu. Jumlahnya yang lebih sedikit dari santri ikhwan membuat mereka tak memisahkan diri dalam masing-masing kelompok halaqoh seperti yang dilakukan santri ikhwan. Wajah tegang nampak di wajah mereka. Dalam satu kali putaran mereka didampingi oleh seorang instruktur.

Di pos memanah, baik santri Ikhwan maupun akhwat nampak kaku memainkannya. Wajar saja, memanah bukanlah olahraga populer di kalangan anak-anak. Namun rasa antusias tetap menyelimuti para santri. Satu per satu anak panah melesat. Ada yang kena sarsaran dan banyak pula yang nyungsep ke tanah.

Berkuda dan memanah adalah 2 dari 3 olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, ditambah dengan berenang yang juga akan dilakukan keesokan harinya. Ustadz Kupmin menjelaskan, berkuda dan memanah berguna untuk melatih fokus para santri. “Kalo kuda juga untuk ketangkasan kemudian ketenangan”, tambahnya.

Di pos lain tak kalah seru. Menyusun strategi dari satu orang ke orang lain dilakukan untuk menyelesaikan instruksi yang diberikan. Di pos sarung ganjen para santri menggeliat untuk memindahkan sarung dari tubuhnya ke tubuh teman di sebelahnya tanpa boleh melepaskan pegangan tangan. Keseruan pecah ketika diumumkan waktu yang diperoleh masing-masing kelompok di tiap permainan.

Bermain di luar ruangan sangat baik untuk melatih motorik anak. Fun activity pun diakui oleh Ustadz Kupmin memilki fungsi dan tujuan di masing-masing pos permaianannya. “Supaya lebih kompak, lebih akrab sama temennya, kemudian kooperatif. Intinya di sini kerjasamanya harus bagus”, ungkap beliau.