Melatih Kecerdasan Otak dan Sosial dengan Bermain

0
296

“Untuk apa kita di sini!!?” tanya Mister Fatur selaku Kepala Sekolah Fullday Daquschool Cimanggis, Depok, kepada siswa-siswi yang sudah duduk rapi melingkar.

“Bersenang -senang!!!” jawab mereka dengan kompak.

Pagi itu, Jumat, 10 Juni 2022, bertempat di lingkungan sekolah Fullday Daquschool Cimanggis, dilaksanakan kegiatan fun game yang dipandu oleh team Daqu Training Center atau DTC.

Acara yang dimulai setelah kegiatan Shalat Dhuha itu sengaja digelar setelah siswa melaksanakan penilaian akhir tahun. Kegiatan ini bertujuan sebagai tempat refreshing anak-anak usai berkutat dengan soal ujian serta agar mereka tidak kehilangan waktu bermain bersama teman-temannya.

“Sepanjang sejarah, anak-anak telah menghabiskan jam demi jam bermain dengan orang tua, saudara, babysitter, dan teman-teman. Bermain sangat penting dalam perkembangan anak yang telah diakui oleh Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia sebagai hak setiap anak. Bermain adalah tugas anak yang tidak sebaiknya dilarang,” begitu ungkap Mister Fatur.

Para murid dibagi kelompok untuk berkompetisi di pos yang sudah dibentuk tim DTC. Sorak sorai terdengar ketika satu tim memenangkan tantangan, berbarengan dengan raut wajah kecewa tim yang kalah. Meski begitu, mereka sangat antusias bermain terlepas dari hasil yang didapat. Di akhir kegiatan, mereka yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak dari setiap tantangan berhak menyabet gelar juara dan menerima hadiah yang menarik.

Mister Kupmin selaku Kepala Biro DTC menyampaikan bahwa gaya bermain anak di rumah mulai terkontaminasi dampak negatif gaya hidup orang tua yang sibuk bekerja. Dengan begitu fokus orang tua hanya tentang anak harus belajar dan belajar.

“Bermain adalah tugas anak. Dengan bermain, anak-anak akan mengembangkan banyak kemampuan yang mereka butuhkan di masa dewasa,” jelas Mister Kupmin.

Ada banyak manfaat ketika anak diajak bermain. Di antaranya yaitu membangun kepercayaan antara teman-teman sebaya; merasa dicintai, bahagia dan aman dengan lawan main mereka; mengembangkan keterampilan sosial, serta kemampuan bahasa dan komunikasi; berlatih dan belajar tentang merawat orang lain dan lingkungan; mengembangkan keterampilan fisik dan menjaga diri tetap sehat; serta menghubungkan dan memperbaiki jalur sinaps di otaknya.