“Menembus Logika Langit” | Jum’at Berkah

0
166

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Begitu konsep yang diajarkan kepada santri maupun SDM Daarul Qur’an, termasuk SD Daarul Qur’an Semarang. Tahun ini memang tahun yang menantang, sekaligus mengharukan bagi SD Daarul Qur’an Semarang. Masa kontrak gedung di Jalan Pahlawan yang hampir habis, mengharuskan untuk pindah ke Jalan Dr. Cipto, tempat dimana gedung yang baru dibangun. Waktu yang relatif singkat memicu seluruh tim untuk memaksimalkan ikhtiar dan doa. Semuanya terlibat, baik guru, karyawan, siswa, orang tua siswa, Marketing Gallery, hingga tim PPPA Daarul Qur’an Semarang turut melengkapi perjuangan.

Mulai dari istiqomah berdoa di salah satu waktu mustajab yakni di antara adzan dan iqomah, merutinkan sholawat, memaksimalkan sedekah, buka puasa sekaligus doa bersama setiap hari Kamis di gedung baru yang sedang proses pembangunan, hingga ada juga ikhtiar yang baru-baru ini ditambahkan, yaitu Jumat Berkah.

Nampaknya ada yang berbeda pada hari Jumat, 26 Oktober 2018 di DaQu School Semarang. Sebagian kelas 4 juga kelas 6 yang biasanya solat dhuha di sekolah, kali ini menjalankannya di Masjid At-Taqwa. Rupanya selain solat dhuha, anak-anak juga diajak berbagi bubur kacang hijau di sekitaran masjid.

Karena dekat, hanya berjarak sekitar 300 meter dari sekolah, anak-anak menuju masjid dengan berjalan didampingi oleh Mr Zee dan Mr Fuad. Sampai di lokasi, riuhnya pasar Jumat di sekitar masjid sudah menyambut. Anak-anak bergegas mengambil wudhu, kemudian mengawali kegiatan dengan muraja’ah surah Ar Rahman dan Al Waqi’ah. Dilanjutkan dengan solat dhuha 4 rakaat, dan ditutup dengan doa tulus anak-anak yang mengharap limpahan rahmat Allah untuk gedung baru mereka.

Selepas rangkaian solat dhuha, anak-anak segera menyiapkan kacang hijau yang hendak dibagikan. Ada yang membawa 1, 2, 3, bahkan 4. Sambil sesekali latihan untuk menyampaikan yang sudah diajarkan. Ya, mereka memang diminta untuk salam terlebih dahulu, kemudian menyampaikan “Bapak/Ibu, kami dari DaQu School, mau berbagi bubur kacang hijau”, disambung dengan meminta doa “InsyaAllah sekolah kami akan pindah ke jalan dr.Cipto. Mohon doanya agar pembangunannya dilancarkan?”, dan diakhiri dengan salam juga senyum terbaik.

You did it, nak! Jumat pagi yang mengharukan!

———————————————–

Menurut logika akal, berbagi hanya akan mengurangi harta kita. Terlebih kita yang sedang dalam kondisi butuh. “Daripada uangnya dipakai untuk berbagi, lebih baik untuk tambah-tambah beli material saja lah.. Itu gedungnya kan masih membutuhkan bantuan”, begitu logika akal berbicara.

Lain halnya dengan logika langit, yakni logika iman! Justru mengatakan sebaliknya, “Sedekah tidak pernah mengurangi harta, justru melipatgandakan. Tolonglah orang lain, maka Allah akan menolong urusan kita. Bisa jadi, orang-orang yang dibagi tadi ada yang kemudian tulus mendoakan, hingga doanya menembus pintu langit, lantas Allah mencurahkan rahmat-Nya untuk kebaikan gedung baru”.

Tugas kita hanya memaksimalkan bagian ikhtiar, maka Allah yang akan menyelesaikan bagian-Nya. Aamiin