Mengasah Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa Lewat Penerapan HOTS

0
160

Dalam rangka memberikan pembekalan pada Sumber Daya Insani (SDI) di lingkungan Pendidikan Daarul Qur’an, Biro Daarul Qur’an Training Center (DTC) mengadakan pelatihan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dengan narasumber ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jakarta Timur, Ibu Tia Rizqi Ferlina,M.Pd. Acara dilaksanakan hari Sabtu, (15/2), pukul 08.00-12.00 WIB, bertempat di Gedung Al-Fath.

Kegiatan tersebut dihadiri beberapa guru atau utusan pengajar tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) dari beberapa cabang Daarul Qur’an, antara lain Daqu Jambi, Daqu Ungaran, Daqu Cariu, Daqu Lampung, Daqu Bandung, Daqu Cikarang, Daqu Kalibata City, Daqu Semarang, Shigor Putra dan Shigor Putri serta tuan rumah Daqu Ketapang.

Pimpinan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ustadz Ahmad Jamil, dalam sambutannya mengatakan bahwa setiap guru harus mampu meningkatkan kualitas mengajar di zaman modern ini agar siswa lebih kreatif dan semangat untuk meraih cita-citanya.

HOTS adalah mempelajari konsep dengan fakta sehingga siswa mampu menyelesaikan masalah secara aplikatif sesuai dengan konsep yang diberikan. Tujuan pelatihan HOTS ini antara lain untuk meningkatkan pemahaman guru dalam program kompetensi pembelajaran berorientasi pada keterampilan berfikir tingkat tinggi. Guru juga dituntut untuk memahami konsep, strategi penggunaan perangkat, dan strategi pelaksanaan berfikir tingkat tinggi.

Pelatihan HOTS ini juga dalam rangka menyiapkan para guru dalam program peningkatan kompetensi pembelajaran berorientasi pada keterampilan berfikir tingkat tinggi sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

Ibu Tia mengatakan bahwa seorang guru harus siap menjadi teman curhat dari siswanya. “Kenakalan dan kurang minat siswa dalam belajar dikarenakan kurang pendekatan secara personal kepada siswa”, ujarnya.

Penerapan HOTS dalam pembuatan soal ujian harus diperhatikan oleh guru. Beberapa karakter soal HOTS yang harus dipahami antara lain memberi soal yang sudah pernah diajarkan, mengukur kemampuan berfikir tingkat tinggi berbasis permasalahan kontekstual, serta menggunakan bentuk soal yang beragam.

Di sesi terakhir peserta diminta membuat kelompok. Mereka diminta membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kelompok masing-masing setelah itu hasil diskusinya ditempel di dinding. Peserta dari kelompok lain diminta menilai hasil diskusi kelompoknya lalu menilain apakah hasil tersebut sudah termasuk kriteria HOTS atau belum.

 

Oleh: Tiko Saputro, Biro Daqu Training Center