Oleh: Bapak Darmawan M. (Koordinator Bahasa SD Daarul Quran Kalibata City)
Era digital dan derasnya arus informasi saat ini merupakan tantangan bagi orangtua dalam mendidik anak. Masuknya sejumlah paham yang tidak sesuai dengan Islam dan budaya Indonesia secara umum akan membahayakan bagi anak yang masih dalah tahap perkembangan. Untuk itu benteng terhadap anak harus kuat. Pemahaman dan mengenalkan Allah swt harus ditingkatkan. Untuk itu SD Daarul Qur’an Kalibata City, Jakarta Selatan, menggelar kegiatan The Outbound and Supercamp yang digelar di Gunung Pancar, Sentul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, 27-28 Februari lalu. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 4-6.
Gunung Pancar dipilih, selain merupakan kawasan bumi perkemahan, karena memiliki pemandanan alam yang indah dan udara yang segar. Lewat kegiatan ini para siswa diharapkan dapat menyatukan diri dengan alam sekaligus dapat mengenal Allah lewat ciptaan-Nya.
Pada hari pertama siswa dikenalkan dengan metode baru; yaitu terapi spiritual yang diberikan oleh Mr. Aditya yang merupakan trainer dari team building outbound. Semua siswa dan guru diminta duduk bersila di bawah naungan hutan pinus yang beraroma segar untuk melakukan kontemplasi.
Siswa diminta untuk berkontemplasi diri, atau muhasabah, tentang bagaimana orang tua mereka telah memberikan pengorbanan dan usaha terbaik mereka untuk kesuksesan anak-anak mereka. Banyak siswa menangis tersedu-sedu karena mengingat keacuhan dan kenakalan mereka terhadap ayah dan ibu mereka, dan mereka berjanji di dalam hati bahwa mereka tidak akan mengabaikan nasihat orang tua dan guru mereka lagi.
Muhammad Zubair, siswa grade 5, berkomentar bahwa program kontemplasi atau muhasabah ini sangat berguna dalam membantu teman-temannya menyadari kesalahan mereka kepada orang tua mereka. “Sekarang teman-teman saya berhenti bermain-main dan mengejek sesama teman mereka lagi, karena mereka tahu itu hal yang buruk untuk dilakukan,” kata Zubair dengan antusias saat ditanya tentang acara ini.
Sekarang mereka memahami bahwa sangat penting untuk menghormati orangtua, guru dan teman. karena mereka adalah orang-orang yang akan membimbing mereka untuk menjadi orang sukses, baik dalam karir dan juga kehidupan spiritual mereka.
Rabu pagi, para siswa dan guru menjalani latihan pagi, seperti aerobik dan jogging. Tubuh kita membutuhkan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga kekuatan, stamina, kesehatan kardiovaskular dan sirkulasi darah yang tepat. Pikiran kita juga butuh aktivitas agar tetap tajam dan seimbang. Manfaat hidup yang aktif akan memperbaiki sistem kekebalan tubuh kita dan membantu kita mencegah penyakit, seperti flu, serta menurunkan risiko kanker, penyakit jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi. Olahraga fisik akan membantu kita menurunkan berat badan dan menjaga bentuk tubuh ideal.
Aktivitas fisik yang dilakukan oleh para siswa dan guru juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan koordinasi dan stamina, mencegah keropos tulang dan dapat membantu mereka agar tetap segar. Olahraga dan aktivitas meningkatkan zat kimia di otak kita seperti endorfin, adrenalin dan serotonin, yang meningkatkan mood kita, menurunkan depresi, meningkatkan kemampuan fungsi otak.
Itulah sebabnya di supercamp, yang juga merupakan program kepramukaan sekolah di bawah binaan Kak Khairul dan Kak Rosyid, di bawah dekapan hawa dingin yang menusuk tulang sumsum, basah dan kotornya lumpur tanah yang melekat, curahan hujan yang deras, kilatan petir yang menyambar-nyambar, terpaan angin yang kencang, dan terik mentari yang menyengat, semua itu tidak menyurutkan semangat siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6, serta para dewan guru dan staf untuk mengembangkan “Quwwatul Jasadiyya” (kekuatan fisik) seperti yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW: “Orang yang kuat fisiknya jauh lebih baik nilainya di hadapan Allah SWT karena mereka dapat lebih aktif dan enerjik dalam beribadah dan membantu kebutuhan orang lain yang membutuhkan”.