M

Daarul Qur'an didirikan pada 5 Juli 2003 oleh Dr. KH. Yusuf Mansur, M.E. di Tangerang, Banten, bersama Ust. Dr. H. M. Anwar Sani, M.E., KH. Ahmad Jameel, M.A., Ph.D, dan Ust. Dr. H. Tarmizi As Shidiq, M.Ag. Awalnya, Daarul Qur'an dimulai dengan delapan santri di sebuah saung bambu. Seiring waktu, lembaga ini berkembang menjadi pusat dakwah yang fokus pada tahfizh Al-Qur'an, dengan tiga pilar utama: pendidikan, zakat dan wakaf (Ziswaf), serta ekonomi.

Melalui pendidikan, Daarul Qur'an berusaha mencetak generasi penghafal Al-Qur'an yang siap mengisi berbagai sektor kehidupan di tingkat nasional dan internasional. Lembaga-lembaga pendidikan yang telah didirikan Daarul Qur’an diantaranya Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Pesantren Takhasus Daarul Qur’an, Rumah Tahfizh, Sekolah Full Day yang berlokasi di berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan di Daarul Qur’an pusat telah didirikan Perguruan Tinggi.

Dalam bidang dakwah, Daarul Qur’an berpegang pada washatiyah yang memperkuat interaksi dengan masyarakat, didukung oleh program-program Daarul Qur'an seperti Rumah Tahfizh dan Kampung Qur'an. Dalam bidang ekonomi, Daqu mengembangkan unit bisnis yang mendukung kemandirian ekonomi untuk mendukung keberlanjutan pendidikan dan dakwah.

Keberhasilan ini diakui secara luas dengan berbagai penghargaan, termasuk Lembaga Tahfizh Terbaik Internasional pada 29 Juni 2015 dan beberapa rekor MURI untuk kegiatan hafalan Al-Qur'an massal. Pada tahun 2023, Daarul Qur'an kembali mendapatkan rekor MURI untuk pencapaian luar biasa dalam kegiatan hafalan Al-Qur'an.