Menghadapi Modernisasi dengan Alquran

0
286

“Kebodohan terburuk ialah saat ia tidak sadar bahwa dirinya bodoh”, seru Habib Ali Al-Jufri dalam ceramahnya.

Pada Jum’at malam, 29 November 2019, Masjid An-Nabawi dan sekitarnya dipenuhi oleh jama’ah, baik santri maupun masyarakat. Hal tersebut terjadi karena kedatangan seorang tokoh ulama dunia yang berasal dari Uni Emirate Arab. Beliau adalah Habib Ali Al-Jufri, seorang ulama yang nama dan kiprahnya dikenal luas di berbagai negeri muslim hingga dunia barat. Sesuai tema yang diangkat yakni “Menghidupkan Nilai-Nilai Qur’ani pada Generasi Millenial dan Tantanga Modernitas”, ceramah kali ini dikhususkan untuk kaum millennial.

Beliau telah datang sejak pukul 5:25 sore hari. Sebelumnya beliau berkeliling pesantren dan memberikan pembekalan pada SDM Daarul Qur’an terlebih dahulu.

Habib Ali Al-Jufri mengawali ceramah dengan mengajarkan tata cara bertaqwa. “Ada ilmu yang bisa membuat orang lain bertaqwa, dan taqwa bisa membuka kunci ilmu yang belum kita ketahui sebelumnya”, ujar beliau dengan ceria kepada para hadirin.

Setelah tata cara bertaqwa, beliau menerangkan tata cara menghadapi modernitas. “Zaman sekarang enggak lagi condong kepada da’i. Tapi yang bikin tertarik adalah dari akhlaq kita”, ujar Habib Ali.

Terakhir beliau berpesan bahwa “jangan jadikan diri kita penghijab atau pembatas bagi generasi millenial untuk berakhlaq yang baik”. Pesan tersebut menjadi penutup rangkaian acara kunjungan Habib Ali Al-Jufri di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an.

 

Oleh: Syahda Aqila, M. K. Baihaqy, dan Taqy K.