Ngobrol Enak Bareng Rektor (Ngebaper) kembali digelar oleh mahasiswa Program Tahfizh Intensif Institut Daarul Qur’an (Idaqu), Jum’at (10/1). Acara bulanan yang memasuki jilid ketiga ini diselenggarakan di koridor Gedung Yasin, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang.
Di edisi kali ini Ustadz Hendy Irawan Saleh, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Daarul Qur’an, menjadi narasumber. Sebelumnya, salah satu mahasiswi Idaqu, Tiara Safira, membuka acara dengan membawakan lagu karya Nissa Sabyan. Di tengah penampilan, Rektor Idaqu, Ustadz Anwar Sani, membuat suasana meriah dengan ikut bernyanyi bersamanya.
Selain Ustadz Hendy dan Ustadz Anwar Sani, acara juga dihadiri Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Idaqu, Ustadz Zikron Amnar. Ketiganya memberikan wejangan pada para mahasiswa.
Dalam sambutannya, Ustadz Anwar Sani bercerita mengenai perkembangan Idaqu. Selain mengintensifkan pembangunan masjid dan kelas, pengembangan kuliah online untuk mahasiswa Idaqu juga menjadi topik.
Ustadz Zikron membagikan pengalamannya ketika berkuliah di Al-Azhar, Mesir. Hal itu menjadi motivasi untuk mahasiswa Idaqu. “Antum kalau di sana bisa baca Al-Qur’an, bisa Bahasa Arab, bisa Bahasa Inggris, udah ga ada beda orang Arab dengan ‘Ajami”, ujar beliau.
Zaman yang terus berkembang menuntut kita untuk beradaptasi. Hal tersebut disampaikan oleh Ustadz Hendy. “Kita mengikuti perubahan zaman tetapi relevan. Kita sudah ada patokannya yaitu Daqu Methode. Relevansinya selalu ada, kenapa? Karena kita di Qur’an. Qur’an kan relevan”, ujar beliau.
Selain itu, perkembangan teknologi mengharuskan kita berfikir kreatif. “Ide tuh mahal loh. Kayak Saltbae, itu kan cuma ide. Pengusaha steak yang restorannya ada di seluruh dunia yang football player merasa ketinggalan zaman kalo belum nyobain steaknya”, terang Ustadz Hendy.
Ide kreatif yang ditelurkan diekspansikan di bidang multimedia sebagai ranah yang sedang digandrungi. Ekspansi tersebut harus massif dan komprehensif. Hal itu akan berdampak pada pelaksanaan program yang ada di Daarul Qur’an. Kelak semakin banyak orang yang meneliti dan mengenal Daarul Qur’an.