Merawat Semangat Belajar Guru Lewat  Pelatihan dan Pembinaan

0
280

Menjadi seorang guru bukan berarti kita mengurangi waktu belajar. Sebaliknya kita harus belajar lebih kuat dan keras lagi mengingat perkembangan siswa yang demikian pesatnya. Jangan sampai seorang pendidik hanya bermodal pengetahuan masa lampau sedangkan anak kita berkembang dengan pemahaman yang terbarukan terus menerus.

Untuk terus meningkatkan kualitas guru-guru SD Kalibata City maka digelar pelatihan kurikulum 13 dengan menghadirkan narasumber Drs. Sudwiyanto Mpd. Pelatihan ini digelar di Kalibata City, pada tanggal 1-2 Juli 2019 lalu.

Dalam pelatihan ini narasumber memberikan pelatihan singkat akan kurikulum 13, paradigam pendidikan di abad 21 serta bagaimana menyusun program tahunan, program semester serta bagaimana melakukan penilaian kurtilas. Para peserta pun menyimak dengan antusias setiap pemaparan disampaikan oleh narasumber.

Pelatihan Metode Inquiry

Selain pelatihan kurtilas empat guru SD Daqu Kalibata juga mengikuti pelatihan pembelajaran inquiry. Pelatihan yang diadakan oleh Biro Daqu Training Center ini dimaksudkan agar guru bisa memakai pendekatan yang tepat dalam memberikan bahan ajar agar siswa dapat menemukan pemahaman yang komprehensif sehingga proses belajar berjalan maksimal dan lebih bermakna.

Pelatihan metode inquiry yang digelar pada Sabtu (20/7) ini  diasuh langsung oleh Kupmin Rambe, M.Pd, selaku Kabiro Daqu Training dan bertempat di aula TK Daarul Qur’an Kalibata City.

Selain beberapa pelatihan yang sudah diikuti para guru kelas dan guru mata pelajaran, juga berlangsung pembinaan terhadap guru tahfidz dan tahsin juga terus diupayakan berupa setoran hafalan dan pembinaan rutin setiap hari Kamis yang langsung di pegang oleh Ustad Jihan selaku Koordinator Tahfizh Fullday.

Pelatihan ini digelar untuk menyamakan visi Daqu yaitu melahirkan generasi Qurani serta target hafalan bisa lebih maksimal.

” Mau tak mau  guru harus terus belajar. Lelah itu pasti. Tapi lelah semua  guru pasti terbayar juga. Selayaknya roti lezat juga harus melewati proses adonan dan dipanggang dulu. Apalagi anak-anak yang terdidik” ujar ustad Faturohman selaku Kepala Sekolah.