Pede di Ajang Pensi 2013

0
35

Sabtu, 14 September 2013. Daar, deer, door… Suara letusan mercon menyalak bersahut-sahutan di keempat penjuru Kampung Qur’an Ketapang, Tangerang. Bebunyian petasan khas masyarakat Betawi itu menandai pagelaran seni santri Daarul Quran yang disebut Pentas Seni Santri (Pensi) 2013.

Pensi 2013 yang dibuka oleh Ustadz Yusuf Mansur, dihadiri antara lain Wakil Walikota Tangerang terpilih, H Syachruddin. Turut menyambut Wawako, Ketua Yayasan Daarul Qur’an Indonesia Ustadz Jameel, Ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara Ustadz Anwar Sani, Direktur PPPA Daarul Qur’an Ustadz Tarmizi As Shidik, serta seluruh jajaran pimpinan pengasuh Pesantren Daqu.

Pentas seni diawali dengan penampilan 10 santri yang melantunkan Seni Qira’at ‘Asyariah (Qira’at 10). Imam Muhammad ‘Ali Shabuni menjelaskan, “Qiraat adalah cara mengucapkan Al-Quran yang bervariasi menurut masing¬-masing imam yang berbeda satu sama lainnya.”

Qira’at 10 dinisbahkan kepada sepuluh imam qiraat, yang masing-masing melalui dua orang rawi (periwayat). Para imam qira’at dimaksud adalah:

 

1. Nafi‘ al-Madani, dua perawinya adalah: Qalun dan Warsy 
2. Ibnu Katsir Al-Makki, dua perawinya adalah: Al-Bazzi dan Qunbul 
3. Abu Amr Al-Bashri, dua perawinya adalah: Hafsh Ad-Duri dan As-Susi 
4. Ibnu ‘Amir Asy-Syami, dua perawinya adalah: Hisyam dan Ibnu Zakwan 
5. ‘Asim Al-Kufi, dua perawinya adalah: Syu‘bah dan Hafsh 
6. Hamzah Al-Kufi, dua perawinya adalah: Khalaf dan Khallad 
7. Al-Kisai Al-Kufi, dua perawinya adalah: Abul Harits dan Hafsh Ad-Duri 
8. Abu Jakfar Al-Madani, dua perawinya adalah: Ibnu Wardan dan Ibnu Jimaz 
9. Ya‘qub Al-Hadrami, dua periwayatnya adalah: Ruwais dan Rauh 
10. Khalaf Al-‘Asyir, dua periwayatnya adalah: Ishaq dan Idris

 

Di pentas seni tahunan ini, para santri tampil dengan pede membawa kreasi masing-masing. Diantaranya cerita kisah orangtua, drama komedi, bermusik dengan mulut (acapella), pidato, puisi, atraksi ketangkasan, senam daqu, dan persilatan.

“Ayah sangat bangga pada kalian para santri Ayah. Ayah yakin kalian kelak kalian semua menjadi agen perubahan di masyarakat pada masanya. Jangan takut untuk bermimpi, sertakan doa yang banyak sama Allah, karena kalian berada di pusaran doa,’’ tutur Ustadz Yusuf mengapresiasi penampilan para santri.

Bahkan menurut Ustadz Anwar Sani, Pensi berikutnya layak untuk dipertunjukkan di Gelora Bung Karno agar dapat diikuti dan dinikmati secara nasional.