Pesan KH Yusuf Mansur Untuk Daarul Qur’an

0
287

Dengan tema “ Menguatkan Sinergi, Membangun Kemandirian” Daarul Qur’an menggelar rapat kerja nasional  di Bandung, 23-24 Januari 2017. Rakernas ini dihadiri langsung oleh pendiri Daarul Qur’an KH. Yusuf Mansur serta Para Ketua Daarul Qur’an Ahmad Jameel, Anwar Sani, Tarmizi As Shidiq dan pimpinan lembaga  otonom Daarul Qur’an  seperti PPPA Daarul Qur’an, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Paytren, Daqu Bisnis Nusantara, Daqu Agrotech, Daqu Sehat, Daqu Travel, Wisatahati Bisnis School, Stimik Antar Bangsa, Daqu Sehat dan Quis Daarul Qur’an

Dalam perjalanan dakwahnya ada tiga pilar yang menjadi konsentrasi dakwah Daarul Qur’an yakni bidang pendidikan dan dakwah, bidang sosial dan sumber daya manusia serta bidang pembangunan ekonomi. Ketiga pilar ini berangkat dengan satu misi besar yakni mencetak generasi Qur’ani di Indonesia.

“Alhamdulillah hingga memasuki tahun ke 13 kiprahnya sejumlah program berbasis penghafal Al-Qur’an terus kami gulirkan dan Insya Allah kedepan akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi penghafal Al-Qur’an dalam segala lini” ujar Ketua Daarul Qur’an Tarmizi Ashidiq.

Dalam kesempatan tersebut KH Yusuf Mansur juga memberikan semangat kepada segenap jajaran Daarul Quraan dalam menjalankan tugas dan gerakan dakwah ini, Menurutnya telah menjadi sunatullah bahwa sesuatu itu akan dimulai dari nol lalu membesar dan tiada. Inilah yang membedakan dalam Islam meski sudah ada pada tahap tiada amal salih kita akan terus bergulir.

“Siklus itu sunatullah tinggal bagaimana kita akan mengambil pelajaran saat lembaga saat tidak berada dalam posisi atas. Bangun kaderisasi dan berhenti sejenak untuk evaluasi dan refreshing agar apa yang akan kita lakukan setelah itu dilakukan dengan tenaga dan semangat baru yang lebih segar” ujar pendiri Daarul Qur’an tersebut.

Beliau juga memberi beberapa masukan agar Daqu kedepannya bisa terus sukses dan berkah dalam setiap langkahnya.

“Internalisasi Daqu Methode. Jangan hanya kita menyeru ke luar tetapi dalam diri kita saja kosong dan terlewat. Ingat, sebaik-baik dakwah adalah dengan perilaku dan contoh. Maka sebelum kita mengajak orang luar kuatkan dulu pada diri kita pelaksanaan Daqu Methode ini. Periksa shalat duhanya, shalat wajib dan sunahnya, dan lain-lain” ujarnya.

Setelah itu menurutnya adalah tanamkan pada diri kita untuk selalu go global dalam segala tindakan, obsesi dan cita-cita.

“Kita harus punya visi jauh ke depan. Meski saat ini sedang membangun Daqu Jambi misalnya kita jangan berhenti disana. Pikirkan juga bagaimana Daqu bisa berdiri di Singapura atau negara lainnya. Dengan tekad yang tertanam itu nanti akan terbawa dalam keseharian kita baik semangat dan perilaku” tambahnya.

Lalu ia juga berpesan kepada segenap keluar besar Daarul Qur’an untuk selalu mencintai produk-produk Daarul Qur’an. Banyak produk yang sudah dihasilkan seperti paytren, air mineral Aqudo dan lainnya.

“Kita harus pede dengan produk yang kita hasilkan sendiri. Gimana kita mau nawarkan ke orang lain jika kita tidak menggunakan”

Dalam kesempatan ini KH Yusuf Mansur juga berpesan agar Pesantren Daarul Qur’an utamanya Ketapang dan Cikarang untuk dijadikan role model pendidikan tahfizh.

 

wefew