Pesantren Muadalah Daqu Gelar Fathul Kutub : Metode Ilmiah Klasik yang Membuat Santri Haus Akan Ilmu

0
38

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Muadalah kembali meggelar Fathul Kutub. Acara digelar di Pesantren Daqu Al-Jannah, Cariu, Kabupaten Bogor, Rabu dan Kamis, 15-16 Februari 2023.

Fathul Kutub diikuti oleh seluruh santri tingkat akhir Pesantren Daarul Qur’an Muadalah. Ini adalah tahun kedua Daqu Muadalah mengadakan kegiatan tersebut.

Fathul Kutub adalah kegiatan santri memecahkan suatu masalah dengan menelusuri dalil dalam kitab-kitab klasik.

Para santri akan diberikan sebuah studi kasus kemudian mereka mencari solusinya dari tumpukan kitab-kitab yang disediakan. Kitab yang tersedia mulai bentuk fisik juga digital.

Para santri selanjutnya menulis di sebuah kertas terkait pemecahan masalah tersebut lalu dipresentasikan.

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan para santri membaca kitab-kitab klasik serta Bahasa Arab santri.

Dalam pembukaan Fathul Kutub, Rabu (16/2), Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil menyampaikan beberapa pesan pada para santri.

Poin pertama yang beliau sampaikan yakni tujuan dari belajar Fathul Kutub adalah menjaga ghiroh keilmuan seseorang. Sehingga ia tidak mudah merasa paling pintar.

“Jadi ahli quran dan seorang ulama penting, tapi jangan sampai merasa pintar. Alquran ini step awal untuk menjadi seorang alim,” ujar beliau.

Dengan begitu, artinya perjalanan menunutut ilmu para santri sejatinya masih panjang. Kesombongan sendiri merupakan awal dari kehancuran seseorang.

“Kita baru mendapat kuncinya, untuk menyelami lautan dunia, dalam kita-kitab, termasuk nanti kitab-kitab ulama-ulama nusantara,” ujar Kyai Jamil.

Kyai Jamil juga mencontohkan bagaimana maksiat mampu melunturkan ilmu seseorang sekalipun Imam Syafi’i.

Kisah Imam Syafii yang kehilangan hafalan karena melihat betis wanita menjadi pelajaran yang Kyai Jamil berikan pada sambutan tersebut.

Dengan belajar Alquran dan memahami maknanya, jadi sebab Allah sayang pada seorang hambanya.

Usai sambutan tersebut, acara berlanjut hingga keesokan hari.

Para santri awalnya dibeikan pembekalan materi seputar Fathul Kutub, mulai penganalan, materi tentang Qur’an, hadits, fiqih, serta ilmu-ilmu penunjang dalam pembelajaran tersebut.

Masing-masing materi disampaikan oleh para asatidz au Muadalah, termasuk Kepala Muadalah Daarul Quran, Ustadz Soleh Nurdin, serta Pengasuh Daqu Al-Jannah Cariu, Ustadz Asnal Ma’arif.