Pimpinan Daarul Qur’an Safari Ke Ulama Timur Tengah

0
276

Suatu keberkahan adalah saat bertemu dengan para alim ulama yang soleh dan dicintainya jamaahnya. Itulah yang terasa saat para pimpinan Daarul Qur’an melakukan ibadah umroh sekaligus memenuhi undangan sejumlah syaikh di Timur Tengah.

Rombongan para pimpinan Daarul Qur’an tersebut terdiri dari KH Yusuf Mansur, Ustadz Ahmad Jameel, Ustadz Tarmizi As Shidiq, Ustadz Slamat Ibnu Syam selaku pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dan Hari Prabowo sebagai Direktur Eksekutif Paytren

Berbagai kesepakatan dan tukar pandangan terjadi dalam kunjungan tersebut. Berikut laporan dari kunjungan tersebut sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Tarmizi yang dikirim melalui pesan suara Whatsapp.

Sabtu, 17 Desember 2016
Pertama adalah silaturahim dengan Syaikh Khalid Samsan yang kini tercatat sebagai imam masjid Quba. Beliau pernah datang ke Indonesia dan berkunjung ke Daarul Qur’an saat perhelatan Wisuda Akbar ke-5.

Beliau begitu terkesan dengan Daarul Qur’an sampai-sampai menjemput kami langsung dari hotel dan menyediakan shaf pertama shalat bagi rombongan. Pengalaman luar biasa bisa shalat langsung di belakang beliau di masjid Quba.

Minggu, 18  Desember 2016
Teduh dan penuh dengan kharisma itulah yang terasa saat memenuhi undangan Syeikh Kholil di kediamannya. Beliau adalah ulama besar yang merupakan guru bagi para imam Masjidil Haram. Syaikh Kholil merupakan ayah dari syaikh Muhammad Kholil yang pernah menjadi imam Masjid Quba. Syeikh Muhammad Kholil juga yang pernah menjadi imam shalat jenazah dari KH Hasan Sanusi atau yang akrab dipanggil Ayah Uci yang merupakan paman dari KH Yusuf Mansur.

Rombongan Daarul Qur’an diundang untuk makan malam sekaligus berbincang dengan beliau. Insya Allah banyak pelajaran yang kami dapat malam itu untuk menjadi penambah semangat dalam dakwah bagi institusi ini di Indonesia.

Selain Syeikh Kholil dan putranya Syeikh Muhammad Kholil sebagai shahibul bait hadir juga muadzin Masjid Nabawi, Syeikh Adil Al Katib,  Syeikh Umar Sumbul. Rombongan Daarul Qur’an juga bertemu dengan Dr Abdullah Al Jaarullah. Beliau merupakan dokter sekaligus doktor dalam bidang qiroat yang juga tercatat sebagai alumni yayasan Al-Qur’an Riyadh. Beliau pun memberikan kerjasama untuk mengirim kader-kader Daarul Qur’an untuk setoran Al-Qur’an ke ulama-ulama Al-Qur’an senior di Madinah.

Senin, 19 Desember 2016
Selanjutnya rombongan Daarul Qur’an memenuhi undangan dari Syaikh Ibrahim dari Universitas Madinah. Beliau bukan orang baru bagi keluarga besar Daarul Qur’an. Kehadirannya beberapa waktu lalu ke pesantren Daarul Qur’an juga memberikan beasiswa pendidikan bagi para santri.

Beliau sangat senang bisa bertemu dengan KH Yusuf Mansur. Beliau mendoakan sekaligus berharap pada Daarul Qur’an untuk selalu mengenalkan Al-Qur’an dan mencetak para penghafal Al-Qur’an di Indonesia

Malam harinya rombongan Daarul Qur’an memenuhi undangan Syeikh Dr. Isa. Beliau mengundang untuk bertemu di masjid Al-Rajhi. Masjid ini dibangun oleh Sulaiman Al-Rajhi yang berdasar catatan Forbes adalah orang terkaya di dunia pada urutan ke-120 dengan kekayaan 7,7 milyar dollar Amerika. Beliau juga adalah pemilik Bank Al-Rajhi. Bank ini adalah bank Islam terbesar di dunia.

Setelah diajak makan malam, rombongan juga dipertemukan dengan Imam Masjidil Haram dan banyak menimba ilmu darinya.

Keesokan paginya, silaturahim dilanjutkan dengan memenuhi undangan dari gurunda As-Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawy Al-Maliki Al-Hasani di Makkah. Beliau adalah seorang habib. Sementara pada malam harinya, rombongan memenuhi undangan beliau untuk hadir dalam acara pengajian, atau seperti maulid jika di Indonesia.

Kamis, 22 Desember 2016
Selanjutnya rombongan melanjutkan bertemu dengan Syaikh Abdullah Ali Basfar. Beliau juga tidak asing lagi bagi keluarga besar Daarul Qur’an. Beliau merupakan Sekjen Organisasi Tahfidz Dunia yang bermarkas di Jeddah. Pada organisasi yang sama pula nama KH Yusuf Mansur tercatat sebagai penasihat.

Dengan beliau, Daarul Qur’an menandatangani nota kesepahaman terkait dukungan dari Organisasi Tahfidz Dunia untuk memberikan pembinaan, serta kerja sama di bidang pelatihan dan seminar Al-Qur’an.

Yang terakhir adalah silaturahim dengan Syeikh Ayman Suwaid, yang merupakan guru para ahli Qu’ran dunia asal Suriah. Beliau memiliki silsilah hafalan atau sanad nomor 28 dari Rasulullah saw.

Insya Allah, perjalanan ini membawa banyak pelajaran dan hikmah bagi kami untuk membawa Daarul Qur’an lebih baik lagi dalam dakwah Al-Quran di Indonesia.