Keseruan Family Gathering KB-TK Daarul Qur’an Ketapang di Scientia Square Park, Sabtu (14/12), belum usai. Kali ini orangtua ikut merasakan asyiknya berpetualang dengan berbagai macam permainan. Berbeda dengan sang anak, kegiatan ini dalam rangka mempererat sillaturrahmi antar wali murid. “Kita menyamakan frekuensi. Kita samakan persepsi. Supaya memperpanjang umur kita”, ujar ayah Alif yang memandu acara. Dalam sambutannya, kepala sekolah TK Daarul Qur’an Ketapang, Miss Yeni, semakin menegaskan tujuan acara tersebut. “Saya rasa banyak orangtua yang tidak kenal satu sama lain”, ungkap beliau.
Setelah acara pembukaan, permainan dimulai dengan tepuk pramuka 3 variasi. Permainan tersebut untuk melatih konsentrasi. Tawa pun pecah ketika kedapatan ada yang salah mengartikan instruksi.
Ayah bunda yang menyempatkan datang bersama juga dilatih konsentrasinya. Mereka diminta bertatap wajah. Ada yang tak kuat karena malu namun ada pula yang bertahan dengan tatapan kasih sayang. Hal tersebut semakin mempererat hubungan keduanya. Yang datang sendirian juga mencari pasangan. Laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Kekompakan antar wali murid semakin terjalin lewat permainan jabat tangan. Dengan instruksi yang diberikan mereka membentuk kelompok dari sebuah kesamaan. “Lipstiknya sama….”, celetuk seorang bunda.
Permainan berlanjut ke sebuah lapangan. Kali ini mereka basah-basahan. Satu tim yang terdiri dari tiga pasangan saling melempar bungkusan plastik berisi air dengan sebuah net di tengahnya. Sudah pasti basah kuyup setelahnya.
Ada lagi permainan ambil bola. Tingkat kesulitan bertambah karena masing-masing kelompok tidak boleh turun dari sebuah terpal dengan lebar seukuran badan manusia. Mereka harus mengambil bola yang ditebar di hadapannya sesuai instruksi. Terpeleset dan terjungkal menjadi pemandangan yang tak terelakkan.
Selain permainan yang menguras fisik para orangtua juga dituntut mampu membuat strategi. Sebuah terpal kotak-kotak berada di tengah dua kelompok yang berhadapan. Mereka diminta melewati terpal tersebut sampai ke kelompok lawan. Dari 3-4 putaran yang diberikan tak satu pun yang berhasil. Kata “Dor…” selalu terdengar yang menandakan kesalahan dalam melangkah.
Di ujung acara kelompok terkompak mendapat penghargaan. Kelompok 6, 4, dan 2 berturut-turut memenangkannya. Namun, yang terpenting bukanlah hadiah melainkan kekompakkan antar wali murid yang terjalin. “Berkesan banget buat bapak ibunya. Semoga keluarga besar Daarul Qur’an semakin erat”, tukas Isya dan Alul, orangtua Alfatya yang duduk di tingkat Play Group 2.