Rep&photo: Cahya Kamila
Saat-saat puncak musim hujan begini, wabah penyakit menyerbu masyarakat. Tak terkecuali para santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Putri Cikarang, Jawa Barat.
Pengasuh Pesantren Daqu Putri Cikarang Ustadz Sobri M Rizal, mengungkapkan, belakangan ini sakit gigi jadi semacam tren di kalangan santrinya. Karena itu, Daqu Outri menyelenggarakan penyuluhan dan pemeriksaan gigi santri.
Acara tersebut digelar pada Sabtu, 20 Februari lalu, dengan mengundang Lembaga Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Inodnesia (UI).
Penyuluhan dan pemeriksaan dilakukan oleh tim medis yang berkekuatan 18 orang. Mereka terdiri dari mahasiswa klinik dan mahasiswa co-as, disertai mahasiswa pra-klinik tingkat 2 (semester 4) sebagai asistennya.
Sebanyak 86 santri menjalani pemeriksaan yang dimulai pagi hari. Hasil pemeriksaan, mayoritas pasien memiliki gigi berlubang, dan rata rata terjadi di gigi geraham belakang. Juga ada sedikit santri yang kondisi giginya agar parah sehingga dirujuk ke dokter gigi.
Walau agar ngeri-ngeri sedap, para santri mengaku senang mengikuti acara ini. ”Saya jadi termotivasi juga untuk melanjutkan kuliah ke Fakultas Kedokteran Gigi,” ujar seorang santri yang bercita jadi dokter gigi yang hafal Al-Qur’an.
Ustadz Sobri dalam sambutannya berpesan, para santri hendaknya merawat kesehatan, termasuk kesehatan gigi. Misalnya dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, sehat, berimbang dan mencukupi.
Ia mengemukakan, ada sejumlah menu makanan yang dianjurkan untuk para penghafal Qur’an. ”Madu, air zamzam, kismis, jahe, ikan segar, dan kebiasaan gosok gigi dengan bersiwak,” tutur Ustadz Sobri.