SMPN 22 Depok Sabet Juara Umum DQSC

0
288

Setelah seharian bertanding di Daqu Scout Competition, Minggu (23/2), ajang itu pun ditutup. Lokasi upacara penutupan sama dengan pembukaan. Setelah sholat ashar peserta berkumpul kembali di lapangan futsal Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ketapang.

Pertunjukkan ekstrakurikuler Kapoera, Persatuan Senam Lantai Daarul Qur’an (Persada), Karate, dan Persatuan Silat Daarul Qur’an (Persida) jadi salam pembuka yang membakar semangat. Bak memakai per, para santri loncat kesana kemari tanpa rasa takut. Peserta yang terpacu adrenalinnya kembali batle yel-yel. Teriakan lantang menenuhi langit pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang. Akhirnya, hanya iming-iming pembacaan pengumuman pemenanglah yang menghentikan kemeriahan itu.

Semua khusyuk menunggu hasil perjuangan. Announcer membacakan hasilnya per mata lomba. Mulai juara harapan hingga juara terbaik. Sorak sorai terdengar saat nama peraih juara diumumkan. Ada yang bersorak kegirangan, meneriakkan yel-yel, sujud syukur, hingga meteskan air mata.

Dua piala terbesar yang dilindungi kaca terpampang di depan. Keduanya merupakan Piala Yusuf Mansur untuk peraih juara favorit dan piala Kemenpora berhak dibawa oleh sang juara umum. Pengumuman juara tiap mata lomba memang yang ditunggu-tunggu tapi menjadi terbaik dari seluruh peserta adalah hal yang membanggakan.

Dimulai dengan regu terbaik. Marabunta 1 dan Zinnia 1, yang keduanya berasal dari pangkalan SMPN 22 Depok meraihnya dengan perolehan poin masing-masing 523 dan 480. Ma’had Al-Amanah Al-Gontory sukses merengkuh titel juara favorit. Di sisi lain, SMPN 22 Depok benar-benar berjaya di kompetisi ini. Mereka pun keluar sebagai juara umum.

Berakhirnya ajang ini bukan berarti putusnya tali sillaturrahmi. Seperti kata Koordinator Lapangan Daqu Scout Competition, Faisal Aditya Pratama. “Mudah-mudahan kedepannya semakin besar dan kuat sehingga semakin erat sillaturrahminya”. Layaknya semangat yang selalu dijunjung gerakan pramuka yakni kekeluargaan.

Apresiasi juga disampaikan para peserta pada Daarul Qur’an. Salah satunya karena di kompetisi ini memilki sistem penilaian yang transparan sehingga peserta mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Sofia Azzahra dan Akdan Putra Rosadi dari SMPN 22 Depok pun kompak ingin bertanding lagi di sini. “Semoga semuanya semakin kuat untuk mengikuti perlombaan”, imbuh Akdan.