Jumat, 23 November 2012, menjadi kian istimewa di Daarul Qur’an dengan kehadiran Syekh Mar’i. Beliau ulama asal Damascus, Suriah, dan alumnus Al Azhar,
Syekh yang masih muda tapi ilmunya luar biasa ini juga jadi dosen di Perguruan Islam Imam Syafi’i serta di Institut Pendidikan Ma’had Al Fatah, Cianjur.
Di Kampung Qur’an, Syekh Mar’i didaulat jadi khatib Jumatan.
Dalam khutbahnya beliau antara lain mengatakan, orangtua dan guru harus menanamkan santri agar mengagungkan Rasululullah SAW.
“Iman seorang muslim tidak sempurna jika tidak mencintai Rasul lebih dari cintanya kepada diri, harta, dan anak.
Oleh karena itu ketika menyebut nama Rasul, jangan seperti memanggil nama manusia lain, tetapi katakan “Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad”.
Cara untuk mencintai Rasul diantaranya dengan banyak menyebutnya.
“Paling sedikit satu hari bersholawat 500,” ujar Syekh.
Usai khutbah, beliau menyempatkan berkeliling ke penjuru Kampung Qur’an seperti ke Gedung Dhuha. Beliau mendoakan semoga Allah menolong agar gedung ini agar cepat selesai.
“Saya berharap Kampung Qur’an jadi Pusat Hafalan Qur’an Sedunia,” katanya.