Terinsprasi Bilal Bin Rabbah Hingga Ingin Menjadi Qori Internasional

0
60

“Do’a di antara adzan dan iqomah tidak akan tertolak. Yang mau hafal Al-Qur’an, yang punya cita-cita, silahkan do’a di situ. Ciri-ciri orang yang ketika adzan tidak menjawab jenazahnya akan berat. Bisa jadi beratnya 2 kwintal”, ungkap Ustadz Agus Muslim sebelum memimpin sholat dzuhur berjama’ah.

Santri pesantren holiday melaksanakan sholat berjamaah pertamanya, Senin (23/12). Di gedung Dhuha lantai 6, Sighor Putra Daarul Qur’an, mereka berkumpul. Layaknya seorang santri, mereka diajak untuk bersholawat dan melakukan amalan sunnah lainnya sebelum adzan tiba. Tak berselang lama masuklah waktu Dzuhur. Ustadz Agus Muslim meminta salah satu dari mereka untuk adzan. “Biasanya yang malu-malu nih yang bagus suaranya”. Hampir 5 menit berlalu hingga majulah seorang anak. Namanya Faiz Muhamamad Sidqi. Siswa kelas 5 asal Ciledug.

Di balik tubuh seorang anak kecil tersimpan suara merdu. Satu ruangan syahdu mendengarkan kalimat takbir hingga tahlil. Suara Faiz layaknya muadzin dan qori Al-Qur’an.

Faiz mengatakan bahwa ia belajar melantunkan ayat-ayat suci lewat platform youtube. Suara indah adzannya terinspirasi dari suara muadzin pertama di dunia, Bilal Bin Rabbah. Faiz juga bercita-cita menjadi qori internasional. Sebuah cita-cita yang langka di tengah anak-anak seumurannya yang  memilih jadi polisi, dokter, bahkan youtuber.

Keikutsertaan Faiz di pesantren holiday adalah keinginannya sendiri. “Saya ingin menghafal Al-Qur’an di pesantren holiday ini, bisa betah di pesantren, dan bisa banggain orangtua, bisa bawa orangtua ke surga”, jelasnya.

Faiz telah menghafal juz 30. Untuk menambah hafalannya ia berniat melanjutkan sekolahnya di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. “Iya (sudah daftar). Lewat santri indent”, ujarnya.  Ia menyadari bahwa belajar Al-Qur’an bisa menjadi amal jariyah untuk orangtuanya kelak di akhirat. Maka dari itu ia selalu berupaya untuk menambah hafalannya lewat program seperti pesantren holiday ini. Tak hanya sendiri, ia juga ingin teman-temannya bisa mengikuti langkahnya. “Belajar dengan sungguh-sungguh, hafalin kata per kata, kalimat per kalimat. Hafalkan Al-Qur’an dan cintai Al-Qur’an”, pesannya.