Udara Dingin Sambut Kedatangan Gitanadaqu di Jepang

0
34

“Brr…..” udara dingin menyambut kedatangan tim marching band Gemanadaqu di Bandara Narita, Tokyo, Jepang, Kamis (25/1). Pencatat suhu di telepon pintar menunjukkan cuaca minus 1 derajat celcius. Segera para sabtri dan rombongan menyiapkan sarung tangan, jaket tebal, topi hangat dan segalanya yang bisa menghangatkan badan.

Setelah menunggu kedatangan bus dan mengemas segala peralatan dan perlengkapan yang dibawa, perjalanan dilanjutkan ke kota Makuhari, Chiba dimana kejuaraan Winter Guard International (WGI) Jepang dilaksanakan.

Cuaca dingin ini juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh santri Gitanadaqu selain tentunya para kontestan lainnya di ajang WGI Japan 2018.

“Di hari pertama selain memantapkan latihan kami juga akan beradaptasi dengan cuaca agar saat perform nanti anak-anak siap dengan kondisi terbaiknya” ujar ustad Ade Kurniawan, selaku koordinator marching band.

Dalam arahannya, ustad Tarmizi Ashidiq, Ketua Daarul Qur’an, yang juga ikut dalam rombongan berharap para santri selain mengejar penampilan terbaik di ajang WGI 2018, juga tidak lupa untuk tetap menjaga syiar Islam.

“Ingat, Jepang dikenal sebagai bangsa yang tertib. Mari kita banyak belajar dan tunjukkan bahwa Islam sudah jauh hari mengajarkan ketertiban” ujarnya.

Adapun pengasuh ponpes Daqu Putri Cikarang, ustad Shobri berpesan kepada para santri untuk tetap menjaga ibadah seperti membaca dan menghafal al-Qur’an serta shalat wajib dan sunnah.

[vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1516936970094-f0e67a8a-0f3d-1″ include=”16262,16263,16264,16265,16267,16268″]